Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Yogyakarta Kirimkan Sampel yang Dicurigai Omicron, Siapkan Shelter Khusus

Kompas.com - 11/01/2022, 09:06 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai kirimkan beberapa sampel kasus positif Covid-19 yang dicurigai sebagai varian baru Omicron.

Ketua Satgas Harian Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyampaikan Pemkot Yogyakarta telah mengirim beberapa sampel kasus positif yang dicurigai sebagai varian Omicron.

Namun, dirinya tidak membeberkan secara spesifik berapa jumlah sampel yang dilakukan whole genome sequencing.

Baca juga: Ada Warga Cianjur yang Terpapar Covid-19 Varian Omicron

"Sampai saat ini kita belum ada laporan Omicron. Kita sudah mengirimkan beberapa yang tingkat sebarannya kita curigai ada potensi varian itu sudah kita kirimkan ke UGM, tapi hasilnya belum ada," katanya, Selasa (11/1/2022).

Ia menambahkan jika dilihat dari tracing kontak erat yang sudah dilakukan tidak menemukan kasus positif kembali. Pemkot Yogyakarta curiga karena dalam satu kelompok atau keluarga terpapar Covid-19.

Selain cepatnya memaparkan pada satu keluarga Heroe menambahkan ada benerapa kriteria yang bisa dicurigai sebagai Covid-19 varian Omicron, salah satunya adalah adanya riwayat perjalanan ke luar negeri.

"Selain itu gejalanya dia sudah dua kali vaksin, sudah pernah kena, masih kena lagi kita kirim ke UGM," katanya.

Heroe menambahkan selain adanya tiga kondisi itu masih ada beberapa kriteria lagi sebagai dasar Pemkot Yogyakarta melakukan pengecekan sampel.

"Adanya penularan covid secara cepat di mayarakat. Orang yang baru mendarat dari luar negeri. Mulai menginfeksi kelompok yang sebelumnya tidak rentan, anak-anak di bawah 18 tahun," ucap Heroe.

Baca juga: Ganjar Yakin Omicron Sudah Masuk ke Jateng: tapi Belum Ketahuan

"Sudah tervaksin tetapi terinveksi, penyintas yang terinveksi, lalu kasus berkaitan dengan komorbis menular lainnya," imbuh dia.

Jika terjadi kasus penularan Covid-19 di Kota Yogyakarta dan memenuhi kriteria-kriteria tersebut Pemkot Yogyakarta ambil langkah melakukan pengiriman sampel untuk dilakukan genome sequencing.

"Pencegahannya yang kita kirim kita tracing semuanya. Kemudian kita tracing kontak eratnya. Sampai saat ini kontak eratnya sebagian besarnya negatif semuanya," kata dia.

Sampel yang dicurigai sebagai varian baru ini diambil dari beberapa lokasi di Kota Yogyakarta. Menurut Heroe ada beberapa lokasi saja tidak banyak.

Baca juga: Varian Omicron Lebih Menular 105 Persen Daripada Delta, Studi Jelaskan

"Kasus akhir-akhir ini sebagian besar dari skrining rumah sakit. Jadi kenaikan covid yang ada di Kota Yogya sebagian besar  skrining rumah sakit meteka yang akan mendapatkan tindakan medis harus tes covid dulu," urainya.

Heroe menambahkan pihaknya juga menyiapkan shelter khusus jika nanti varian Omicron ditemukan di Kota Yogyakarta. Setidaknya sekarang masih ada dua lokasi shelter untuk isolasi pasien Covid-19 yang keadaanya sudah sepi pasien.

"Kalau Omicron kita isolasi khusus. Kita siapkan, masih ada shelter kita dua masih kosong tidak ada isinya. Kita siapkan oksigen semuanya komplet, kamar-kamar, semoga tidak terpakai saja. Artinya tidak ada sebaran gelombang ketiga lagi," pungkas wakil wali kota Yogyakarta ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Nekat Merokok, 11 Penumpang KAI Diturunkan Paksa sepanjang 2024

Yogyakarta
Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Mesum di Sekolah, Dua Guru di Gunungkidul Dipecat

Yogyakarta
Viral, Video Roda Depan Dicuri tetapi Sepeda Motor Ditinggal di Yogyakarta

Viral, Video Roda Depan Dicuri tetapi Sepeda Motor Ditinggal di Yogyakarta

Yogyakarta
3 Bocah di Gunungkidul Diamankan Polisi, Curi Kotak Infak untuk Beli Bensin dan Rokok

3 Bocah di Gunungkidul Diamankan Polisi, Curi Kotak Infak untuk Beli Bensin dan Rokok

Yogyakarta
13 Pengedar Obat Terlarang di Yogyakarta Ditangkap, Modus Dijual Lewat Facebook

13 Pengedar Obat Terlarang di Yogyakarta Ditangkap, Modus Dijual Lewat Facebook

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com