YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Tinggi kubah lava Gunung Merapi yang berada di barat daya mengalami penambahan kurang lebih 2 meter. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 m3 dan kubah tengah sebesar 3.007.000 m3.
"Teramati adanya penambahan tinggi kubah barat daya kurang lebih 2 meter," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 31 Desember 2021-6 Januari 2022, Jumat (7/01/2022).
Baca juga: Gunung Merapi 2 Kali Keluarkan Awan Panas, Berselang 10 Menit
Hanik menyampaikan volume kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 m3. Sedangkan volume kubah tengah sebesar 3.007.000 m3.
Data kegempaan di Gunung Merapi dalam minggu ini tercatat untuk gempa vulkanik dangkal (VTB) sebanyak 31 kali. Gempa fase banyak (MP) 135 kali. Gempa guguran (RF) sebanyak 1.029 kali. Gempa hembusan (DG) sebanyak 38 kali. Gempa tektonik (TT) sebanyak 4 kali.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," tegasnya.
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukan laju pemendekan jarak sebesar 0,4 Cm/hari.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat dari 31 Desember 2021 - 6 Januari 2022 teramati 69 kali guguran lava di Gunung Merapi. Jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya.
"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga," tandasnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Baca juga: Gunung Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas, Meluncur Sejauh 2.500 Meter
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.