Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Klitih, Ini Rencana Bupati Sleman

Kompas.com - 05/01/2022, 22:46 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo melakukan berbagai upaya untuk mencegah aksi kejahatan jalanan atau sering disebut klitih.

Salah satunya, mengaktifkan kembali pusat informasi konseling remaja (PIKR) dan Bina Keluarga Remaja (BKR) hingga ke tingkat RT dan RW.

Aksi kejahatan jalanan atau sering di sebut klitih menjadi perhatian Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Guna membuat rancangan atau langkah untuk mencegah aksi kejahatan jalanan, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo memanggil para kepala dinas.

Baca juga: Kunjungi Dua Korban Klitih, Bupati Sleman Tak Ingin Ada Korban Lagi

Hadir dalam pertemuan di rumah dinas bupati, Dinas perhubungan (Dishub), Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Satpol PP, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (P3AP2KB) Sleman dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan mengumpulkan para kepala dinas untuk berkoordinasi terkait dengan upaya kedepan mencegah aksi kejahatan jalanan.

"Pagi ini saya mengumpulkan dinas-dinas untuk berkoordinasi terkait upaya yang akan dilakukan ke depan. Saya minta semua dinas memetakan langkah dan tindakan sesuai dengan tugas dan fungsinya," ujar Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam keterangan tertulis, Rabu (5/01/2021).

Kustini menyampaikan setiap kepala dinas telah mendapatkan tugas dalam rangka pencegahan aksi kejahatan jalanan.

Satpol PP diminta untuk memperluas cakupan patroli. Selain itu Satpol PP diminta meningkatkan patroli terutama di atas pukul 21.00 Wib ke atas.

"Patroli juga kita intensifkan, termasuk memberikan himbauan kepada panewu dan lurah. Intinya jaga warga akan kita kuatkan lagi," ungkapnya.

Baca juga: Soal Klitih, Sosiolog UGM: Pemda Punya Tanggung Jawab Melindungi Warganya

Sedangkan Dinas Kominfo diminta untuk menambah kamera pengawas atau CCTV. Penambahan ini khususnya di ruas-ruas jalan yang termasuk rawan aksi kejahatan jalanan.

Dishub diminta untuk menghidupkan serta menambah lampu penerangan jalan utamanya pada titik rawan kejahatan jalanan.

"Yang jelas CCTV dan lampu penerangan akan kita tambah. Sebenarnya CCTV di Sleman sudah lebih dari 500 buah. Akan kita tambah lagi agar area yang belum ada bisa tercover dan kita pantau," tegasnya.

Baca juga: Klitih

Selain itu, Kustini Sri Purnomo meminta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (P3AP2KB) Sleman menghidupkan kembali kerja dari pusat informasi konseling remaja (PIKR) dan Bina Keluarga Remaja (BKR) hingga ke tingkat RT dan RW.

Tak hanya itu, P3AP2KB diminta untuk membuat pendataan pelaku dan korban klitih selama lima tahun terakhir.

"Anak remaja nanti mulai dari dasawisma, RT, RW hingga padukuhan akan kita kumpulkan khususnya yang berkaitan dengan PIKR dan BKR. Khususnya orang tua juga akan kita edukasi untuk lebih mengawasi dan memperhatikan anaknya terutama saat malam hari," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Yogyakarta
Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Yogyakarta
Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Yogyakarta
Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Yogyakarta
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Yogyakarta
5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

Yogyakarta
Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Yogyakarta
Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Yogyakarta
Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Bupati Petahana Bantul Abdul Halim Ambil Formulir Pilkada PDI-P dan Golkar

Yogyakarta
Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Kronologi Penangkapan 2 Pembunuh Karyawati Toko di Polokarto, Sukoharjo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com