KOMPAS.com - S alias A, perempuan usia 55 tahun tinggal di gubuk kecil di Pedukuhan Sindon, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ia sudah tiga bulan tinggal seorang diri di gubuk panggung berukuran kecil yang mirip kandang.
A adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Ia pernah dirawat di saah sau RSJ di Semarang, Jawa Tengah.
Baca juga: Kisah A Hidup di Gubuk dan Resahkan Warga, Kepala Dusun: Dibuang Keluarga
Perempuan 55 tahun itu pernah menggelandang hingga ke Pulau Sumatera. Namun ia berhasil dipulangkan oleh pemerintah setempat ke Kulon Progo.
Diduga A tak diterima baik oleh keluarga suaminya karena kondisi kejiwaannya yang terganggung.
Ia pun tak lagi diurus oleh keluarganya.
“Dia ini seperti tidak diakui keluarganya. Seperti dibuang istilahnya,” kata Dukuh Ahmad Safrudin, Selasa (4/1/2022).
Karena mendapat penoakan dari keluarga, ia pun tinggal di gubuk sederhana yang pekarangannya dikeliingi pohon lebat dan sepi.
Untuk kebutuhan sehari-hari, ia mendapatkan bantuan dari warga sekitar termasuk bantuan uang.
Oleh A, yang tersebut digunakan untuk membangun gubuk meskipun tak layak ditinggali.
A juga memelihara ayam dan bebek serta mencari rongsokan untuk dijual.
Baca juga: Ribuan Anak di Kulon Progo Batal Terima Vaksin Covid-19, Ini Alasannya
“Dibelikan (becak-becakan) roda tiga ini untuk mencari batok kelapa dan rongsokan. Dia punya kandang juga untuk memelihara ayam dan bebek. Dia membeli karena punya uang,” kata Ketua RW setempat, Suharman.
Selain uang, warga juga memberi bahan mentah untuk dimasak hingga kebutuhan air.
“Kalau MCK dia ke kerabatnya di bawah,” kata Suharman.
Baca juga: Polisi Periksa Teman Curhat Santriwati Korban Pelecehan Pengasuh Ponpes di Kulon Progo
Suharman mengatakan, tak lama menempati rumah itu, A kerap mengamuk.