YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta siap untuk menyekat sejumlah ruas jalan saat libur Natal dan Tahun Baru jika jumlah wisatawan sampai membeludak.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, penyekatan jalan mungkin saja dilakukan menjelang Natal dan Tahun Baru.
Namun, penutupan jalan ini sifatnya situasional, saat benar-benar dibutuhkan.
"Bila diperlukan siap kami lakukan, jadi sifatnya situasional dan kondisional. Antisipatif. Ini pasti akan membuat tidak nyaman, saya mohon maaf sebelumnya, karena langkah antisipatif ini menimbulkan ketidak nyamanan," kata Haryadi, Kamis (23/12/2021).
Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Yogyakarta untuk Merayakan Momen Tahun Baru 2022
Selain itu, Haryadi menyatakan bakal ada pemeriksaan acak terhadap wisatawan untuk memastikan tiap orang mengantongi surat hasil pemeriksaan Covid-19 dan sudah divaksinasi.
"Samplig antigen tetap ada. Mobil-mobil (antigen) kita siagakan di kecamatan-kecamatan yang tingkat aktivitasnya tinggi," kata dia.
Haryadi pun kembali menegaskan, Malioboro tidak akan ditutup. Hanya saja, di kawasan itu tidak akan ada acara perayaan pada malam pergantian tahun.
"Tidak ditutup bukan berarti bebas dikendalikan. Beberapa lokasi di tugu, Malioboro, titik nol tidak boleh ada perayaan. Kota tidak ada event ingar bingar, tidak ada," tegas dia.
Baca juga: Jelang Libur Nataru di Yogyakarta, Dishub DIY: Tak Ada Putar Balik, tetapi Harus Sehat
Bahkan untuk perayaan Natal, Gereja diminta untuk menerapkan sistem setengah jemaat luring dan sisanya melakukan ibadah melalui daring.
"Bahkan dalam malam perayaan natal, besok malam ya, agar mengedepankam perayaan bersifat hybrid. Tahun lalu kan sudah. Yang datang disaring, yang di rumah bisa mengikuti live streaming dari lokasi penyelenggaraan misa," jelas dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.