Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roller Coaster Tengkleng Bu Harsi: Sempat Terpuruk, Kini Ramai Setelah Berbenah

Kompas.com - 15/12/2021, 16:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Pekan lalu menjadi momen yang paling menjungkirbalikkan Bu Harsi, seorang pedagang tengkleng di Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Betapa tidak, hidupnya laksana roller coaster, setelah ada pembeli yang menuduhnya ngepruk (memukul) harga mahal.

Dampaknya begitu besar. Selama beberapa hari jualan tengklengnya sepi. Menyebabkan dia harus mengurangi jualannya.

Baca juga: Tangis Harsi Setelah Tengkleng Jualannya Viral karena Dianggap Mahal

Namun setelah viral dan melakukan pembenahan, secercah hasil manis muncul dengan warung tengklengnya kembali ramai.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut kronologi warung tengkleng Bu Harsi yang viral di kawasan Solo Baru.

1. Berawal dari Rp 150.000

Warungnya yang berlokasi di Grogol, Sukoharjo tersebut mulai disorot setelah seorang pembeli meninggalkan komentar di Google Review.

Dalam tulisannya, si pembeli mengeluhkan dia dan istrinya harus membayar Rp 150.000 untuk dua porsi, nasi, dan minuman.

Padahal, dalam daftar menu yang tertera di spanduknya, seporsi kecil dihargai Rp 15.000, sementara yang besar Rp 30.000.

Baca juga: Tengkleng Bu Harsi Solo Viral karena Dianggap Mahal, Pembeli Mengaku Bayar Rp 150.000 untuk 2 Porsi

Selain mengeluh harganya yang dianggap ngepruk (mahal), si pembeli juga mengungkapkan Bu Harsi menjual dengan cara yang dianggap tidak higienis.

Harsi, yang awalnya membuka warung bersama suaminya, mengaku dia baru tahu warungnya viral setelah beberapa hari sepi pembeli.

2. Beri klarifikasi

Perempuan berusia sekitar 60 tahun tersebut membantah jika dia dianggap sengaja memberikan harga mahal kepada pengunjung.

Harsi menuturkan berdasarkan pengakuannya, si pembeli dan istrinya ternyata meminta porsi tengkleng lengkap.

Harsi berkata, untuk porsi komplet, terdiri dari, pipi dua, telinga dua, lidah dan otak, dia menjualnya seharga Rp 150.000..

"Pembeli yang membeli sedikit saya layani. Misalnya beli Rp 15.000, Rp 10.000 yang balungan saya layani. Jadi mintanya berapa saya layani," sambung Harsi.

Baca juga: Disebut Jual Tengkleng Terlalu Mahal, Harsi Mengaku Tak Buat Daftar Harga karena Tak Bisa Baca Tulis

Petugas Polsek Grogol mengganti MMT depan warung tengkleng 'Bu Harsi' dengan harapan bisa kembali ramai setelah viral dianggap mahal harganya di Jalan Merak (sebelumnya tertulis Jalan Kunir V) Solo Baru, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (10/12/2021).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Petugas Polsek Grogol mengganti MMT depan warung tengkleng 'Bu Harsi' dengan harapan bisa kembali ramai setelah viral dianggap mahal harganya di Jalan Merak (sebelumnya tertulis Jalan Kunir V) Solo Baru, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (10/12/2021).

3. Ini penyebab harganya dianggap mahal

Usut punya usut, Bu Harsi dianggap tidak mencantumkan harga yang sebenarnya di spanduk, membuat pembeli mengeluhkannya di Google.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com