Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil soal Survei Elektabilitas: Hanya Menghitung Mood, Mood Warga Hari Ini

Kompas.com - 03/12/2021, 11:18 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempunyai pandangan tersendiri mengenai survei elektabilitas yang bermunculan.

Kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) baru akan digelar pada 2024. Tapi, nama-nama calon yang bakal maju sudah mulai diperbincangkan.

Ridwan Kamil menerangkan, tanpa diminta survei akan tetap digelar. Menurutnya, jajak pendapat itu tak mencerminkan hasil akhir.

Baca juga: Nilai Wajar Ridwan Kamil Ingin Masuk Partai, Demokrat: Dua Kali Dia Menang Pilkada

"Itu hanya presepsi hari ini," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di acara Fisipol Leadership Forum Road to 2024 Seri #I , Kamis (02/12/2021).

Dalam acara yang digelar oleh Fisipol UGM tersebut, gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menceritakan pengalamannya saat Pilkada Wali Kota Bandung.

Saat itu, Emil yang berpasangan dengan Oded Mohamad Danial itu tidak diunggulkan menurut hasil survei elektabilitas.

"Pada waktu Pilwalkot Bandung saya itu mulai dari 6 persen lho. Anda 6 persen kok PD (percaya diri) PD-nya maju Wali kota Bandung?. Kalau memercayai surveinya di momen itu pasti saya tidak akan ikutan," ucapnya.

Wali kota periode 2013 sampai 2018 itu mengatakan, meski di awal elektabilitasnya rendah, saat pencoblosan survei naik menjadi 45 persen.

Dari pengalaman itu, Ridwan Kamil memandang survei dengan hasil akhir tidaklah identik. Sebab ada kerja-kerja politik para pasangan calon yang tidak terbaca sehingga belum dihitung oleh survei.

Baca juga: Ditanya Soal Nyapres, Ridwan Kamil: Saya Tunggu Pintunya Terbuka karena Saya Tak Bisa Buka Kunci

"Survei itu hanya menghitung mood, mood warga hari ini," tegas gubernur berusia 50 tahun tersebut.

Ridwan Kamil kemudian kembali mencontohkan hasil survei terhadap salah satu pesaingnya saat Pilgub Jawa Barat.

Saat itu, jajak pendapat H-3 pencoblosan hanya 12 persen, kemudian saat hari pemilihan naik menjadi 29 persen.

"Jadi, dalam tiga hari ada kerja-kerja politik yang tidak terbaca oleh survei. Saya sampaikan sebagai orang yang disurvei, bahwa survei hari ini tidak serta merta mencerminkan hasil akhir di pesta demokrasi," tandasnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Isyaratkan Masuk Parpol dengan Menggambar Warna

Berbeda halnya ketika survei calon yang sudah berpasangan. Ridwan Kamil menilai survei calon yang telah berpasangan akan lebih relevan.

Menurut Kang Emil, survei tersebut akan lebih relevan jika si calon sudah mengumumkan siapa pasangannya.

"Survei itu lebih relevan kalau sudah pasangan, kalau sekarang kan dibanding-banding 1,2,3 padahal nanti si rangking 1 survei hari ini digabung berpasangan dengan nomor 5, rangking 2 pasangan nomor 3, baru itu relevan surveinya, karena sudah bentuknya sebagai pasangan. Jadi Belanda masih jauh, kira-kira begitu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com