Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2021, 12:49 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Sleman, DI Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo mengeluarkan imbauan setelah ditemukannya puluhan kasus Covid-19 di kalangan pelajar SMA-SMK.

Hingga Selasa (30/11/2021), Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman total menemukan kasus positif virus corona sebanyak 23 orang.

"Hasil dari skrining siswa SMA dan SMK kita menemukan 20 kasus (positif Covid-19)," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman Novita Krisnaeni dalam jumpa pers di Pemkab Sleman.

Baca juga: Kantor PSS Sleman Dibakar OTK, Polisi Periksa 3 Orang dan Rekaman CCTV

Novita menyampaikan, 20 kasus positif tersebut terdiri dari 19 siswa dan satu orang guru. Secara rinci untuk SMAN 1 Pakem, SMAN 1 Seyegan dan SMAN 1 Cangkringan masing-masing ada dua siswa positif Covid-19. Kemudian untuk SMKN 1 Tempel terdapat 13 siswa dan satu orang guru.

"Kita sudah lakukan tracing dan ada penambahan kontak erat tiga kasus (positif Covid-19)," ucapnya.

Tiga tambahan kasus ini merupakan keluarga dari siswa yang positif Covid-19. Sehingga total kasus positif ada 23 orang.

Mereka yang terkonfirmasi positif lanjut Novita telah menjalani isolasi. Sedangkan tracing kontak erat saat ini sudah selesai.

"Iya kasus sudah close, Kita tinggal menunggu selesai isolasi," tuturnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman merekomendasikan sekolah-sekolah yang terdapat kasus positif Covid-19 supaya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ditutup sementara.

Baca juga: Kapolres Duga Pelaku Percobaan Pembakaran Omah PSS Sleman 4 Orang, Satu Siramkan Bensin

"PTM di sekolah-sekolah yang ada kasus positifnya sementara ditunda dulu kurang lebih dua minggu, sebelum nanti dimulai lagi," ucapnya.

Menyikapi ditemukannya kasus positif dari swab sampling di beberapa sekolah SMA-SMK, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menghimbau pelajar segera pulang rumah usai mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).

"Saya ingatkan pelajar-pelajar itu agar segera pulang kalau sekolahnya sudah selesai. Jangan nongkrong atau main dulu," ujar Kustini dalam keterangan tertulis, Selasa (30/11/2021).

Kustini menuturkan salah satu faktor penyebab kasus positif pelajar SMA-SMK di Sleman salah satunya karena kegiatan di luar sekolah. Mereka terkadang suka nongkrong atau main sesuai jam sekolah.

Baca juga: Ini Detik-detik Kantor PSS Sleman Dibakar Orang Tak Dikenal

Pada saat main atau nongkrong itulah, mereka sering lupa menerapkan protokol kesehatan.

"Ya karena sudah pada bawa motor sendiri, mau main atau nongkrong gampang. Kalau pelajar SD atau SMP kan rata-rata masih dijemput, jadi selesai sekolah pasti langsung pulang," tegasnya.

Kustini meminta kepada kepala sekolah dan guru untuk tidak bosan mengingatkan pelajar untuk langsung pulang ke rumah setelah uji coba belajar tatap muka. Selain itu juga peran dari orang tua untuk memastikan anak mereka pulang ke rumah.

"Kita khawatir, kalau mampir kemana-mana, karena tidak tahu kemungkinan ada penyebaran Covid dari lokasi yang dikunjungi itu," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tabrak Mobil yang Berhenti di Lampu Merah, Pengendara Motor Tewas

Tabrak Mobil yang Berhenti di Lampu Merah, Pengendara Motor Tewas

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Cuaca Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Cuaca Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Pernah Dipecat karena 'Nyabu', Mantan Hakim Danu Arman Jadi Analis Perkara di Pengadilan Tinggi Yogyakarta

Pernah Dipecat karena "Nyabu", Mantan Hakim Danu Arman Jadi Analis Perkara di Pengadilan Tinggi Yogyakarta

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 19 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 19 Maret 2024

Yogyakarta
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Yogyakarta untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Yogyakarta untuk Lebaran 2024

Yogyakarta
Dinas PU DIY Siapkan Anggaran Rp 11 Miliar untuk Perbaiki Jalan Godean

Dinas PU DIY Siapkan Anggaran Rp 11 Miliar untuk Perbaiki Jalan Godean

Yogyakarta
Mahasiswa Filsafat UGM Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Ini Kata Pihak Kampus

Mahasiswa Filsafat UGM Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Ini Kata Pihak Kampus

Yogyakarta
Masuk Permukiman di Gunungkidul, Monyet Ekor Panjang Curi Makanan dan Pukuli Kambing Warga

Masuk Permukiman di Gunungkidul, Monyet Ekor Panjang Curi Makanan dan Pukuli Kambing Warga

Yogyakarta
Fakta Pembunuhan Kotabaru Yogyakarta, Pelaku Baru Pertama Kali Bertemu Korban

Fakta Pembunuhan Kotabaru Yogyakarta, Pelaku Baru Pertama Kali Bertemu Korban

Yogyakarta
Pembunuh Perempuan di Rumah Kos Kotabaru Terancam Hukuman Mati

Pembunuh Perempuan di Rumah Kos Kotabaru Terancam Hukuman Mati

Yogyakarta
Usai Ikut Aksi 'Kampus Menggugat', Guru Besar UGM Mengaku Terima Pesan Caci Maki

Usai Ikut Aksi "Kampus Menggugat", Guru Besar UGM Mengaku Terima Pesan Caci Maki

Yogyakarta
Jalan Rusak di Sleman Sering Sebabkan Kecelakaan, Jaga Warga Pasang 'Banner' Minta Diperbaiki

Jalan Rusak di Sleman Sering Sebabkan Kecelakaan, Jaga Warga Pasang "Banner" Minta Diperbaiki

Yogyakarta
Pelaku Pembunuhan di Kotabaru Kenal Korban di Medsos, Motif Membunuh Emosi dan Mabuk

Pelaku Pembunuhan di Kotabaru Kenal Korban di Medsos, Motif Membunuh Emosi dan Mabuk

Yogyakarta
Cegah Antraks, Pemkab Gunungkidul Susun Raperda Larangan Brandu

Cegah Antraks, Pemkab Gunungkidul Susun Raperda Larangan Brandu

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com