KOMPAS.com - Sejumlah pelajar terlibat tawuran di Jalan Ringroad Selatan, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Mereka merupakan anggota geng Stepiro dan Sase. Geng pelajar tersebut berasal dari SMA di Kota Yogyakarta dan SMA di Kapanewon Sewon, Bantul.
Peristiwa yang terjadi pada 29 September 2021 pukul 02.30 WIB itu menewaskan seorang pelajar berinisial MKA (18). Ia meninggal akibat tebasan di dada.
Sebelumnya, MKA sempat dirawat selama sepuluh hari di rumah sakit.
Sedangkan seorang temannya, RAW (17), mengalami luka.
Korban tewas dan luka tersebut merupakan anggota geng Sase.
Baca juga: Polisi Tangkap 11 Pelajar di Yogya Terlibat Tawuran, 1 Tewas, Sebelumnya Buat Surat Perjanjian
Kepala Kepolisian Resor Bantul AKBP Ihsan mengatakan, usai kejadian itu, polisi membentuk tim untuk melakukan penyidikan terhadap kasus ini.
"Setelah penyidikan intensif dan maraton, kita dapat mengamankan 11 diduga pelaku," ujarnya di Markas Polres Bantul, Senin (8/11/2021).
Seluruh terduga pelaku adalah anggota geng Stepiro.
Ihsan menuturkan, dari sebelas orang itu, tiga di antaranya masih di bawah umur. Mereka adalah JA (16), CA (16), dan ZFN (17). Ketiganya berperan sebagai joki motor.
Adapun terduga pelaku lainnya, yaitu IS (18), NWSU (18), MNH (18), dan MFR (19). Keempatnya bertugas sebagai fighter atau eksekutor.
Empat orang lainnya, yakni MYEP (18), WKR (18), ATK (18), dan RFS (18) menjadi joki motor.
Sementara itu, empat terduga pelaku lain dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Saat mereka tawuran ada sebagai joki membawa motor dan ada fighter-nya membawa senjata tajam. Modelnya tawurannya saling berhadapan bawa motor," ucap Ihsan.
Baca juga: Temukan Surat Perjanjian Tawuran Geng Pelajar di Bantul, Polisi Ungkap Fakta Memilukan