KOMPAS.com - Risalatul Muawanah (32) yang sedang mengandung 7 bulan rela datang lebih awal untuk ikuti seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2021 di komplek Kantor Pemerintah Kota Salatiga, Senin (20/9/2021).
Mantan karyawan pabrik tersebut berharap dirinya diterima menjadi CPNS dan kesejahteraan keluarga bisa menjadi lebih baik.
Baca juga: Jadwal Ujian Tes CPNS Pemkot Padang 2021 dan Persyaratannya
"Terus terang, saya ingin menjadi PNS karena berniat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Tentu jadi PNS secara pendapatan lebih baik dari pada menjadi karyawan pabrik," kata Risalatul.
Baca juga: Cerita Shela Lolos Tes CPNS walau Panik Kesiangan: Jika Lemah di Matematika, Garap Soal Bahasa
Risalatul menceritakan, tahun lalu dirinya sudah pernah mengukti tes CPNS.
"Ini adalah kesempatan kedua saya ikut seleksi CPNS, setelah tahun kemarin ikut di Kabupaten Semarang," ungkapnya.
Baca juga: 147 Ibu Hamil di Kalsel Terinfeksi Covid-19 Selama Pandemi, 7 Meninggal Dunia
Perempuan warga Gedanganak Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, itu pun tampak lelah dan terkadang menyeka keringat di dahinya.
Risalatul menceritakan, dirinya tiba di Kantor Pemkot Salatiga pukul 06.00 WIB.
"Saya lebih baik menunggu daripada terlambat, bisa sekalian istirahat," jelasnya, Senin (20/9/2021).
Sementara itu, sejumlah petugas yang melihat Risalatul segera membantu agar tak terlalu lama menunggu antrean.
"Terima kasih kepada petugas yang memprioritaskan saya karena hamil sehingga antre tidak terlalu lama, semoga nanti hasil tes saya juga lolos," harap Risalatul.
Baca juga: Perjuangan Risalatul Ikut Seleksi CPNS Saat Hamil 7 Bulan
Seperti diberitakan sebelumnya, Risalatul kali ini mengambil formasi Analis Kesejahteraan Masyarakat.
Menurut Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Salatiga Muthoin, saat ini ada sebanyak 1.954 peserta dengan rincian 1.721 peserta seleksi CPNS dan 233 peserta PPPK.
"Para peserta tersebut akan memperebutkan 235 formasi yang terdiri atas 171 formasi CPNS dan 64 formasi PPPK," terangnya.
Muthoin mengungkapkan ada 21 formasi yang tidak ada pelamarnya.
"Karena kosong, maka tahun depan kita coba ajukan lagi. Semoga tahun depan dari pusat bisa membuka formasi tersebut untuk mengisi kekosongan," paparnya.
(Penulis: Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.