KOMPAS.com - Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc, MPH, Ph.D, seorang akademisi Universitas Gadjah Mada, masuk dalam 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia 2021 versi majalah Time.
Adi masuk dalam kategori Pionir. Selain Adi, dalam kategori tersebut terdapat juga sejumlah tokoh, antara lain penyanyi Billie Eilish dan atlet senam Sunisa Lee.
Adi merupakan peneliti utama World Mosquito Program Yogyakarta.
Lewat program itulah, nama Adi dimasukkan dalam daftar tersebut.
"Bersyukur, itu buat saya kan artinya apa yang dirintis oleh seluruh tim WMP (World Mosquito Program) Yogyakarta sejak 2011 sampai dengan saat ini diapresiasi, dihargai dan disemangati oleh berbagai pihak,” ucapnya, Kamis (16/9/2021).
Baca juga: Profesor UGM Adi Utarini Bersyukur Namanya Masuk dalam 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia 2021
Ia menjelaskan, WMP Yogyakarta merupakan program yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sleman melalui program Si Wolly Nyaman atau Wolbachia Nyamuk Aman Cegah DBD di Sleman.
"Program yang sedang berlangsung, kami menitipkan telur nyamuk ber-Wolbachia di rumah orangtua asuh dan fasilitas umum," ujarnya.
Dia menerangkan, uji efikasi Wolbachia selesai pada Agustus 2020. Selanjutnya, program ini fokus dalam penerapan teknologi Wolbachia di Kabupaten Sleman.
Dalam program ini, penggantian telur nyamuk ber-Wolbachia dilakukan tiap dua minggu sekali dalam periode enam bulan.
Selepas penitipan, diharapkan persentase Wolbachia mencapai 60 persen atau lebih, sehingga dapat memproteksi dari ancaman demam beradarah dengue (DBD).
Baca juga: Jokowi Bangga Ilmuwan Tri Mumpuni dan Adi Utarini Dapat Pengakuan Dunia
Pada Agustus 2020, WMP Yogyakarta menyampaikan hasil penelitiannya.
Hasil penelitian itu memaparkan bahwa wilayah yang menerapkan Wolbachia mengalami penurunan angka kejadian kasus demam berdarah.
Baca juga: Ilmuwan Indonesia Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh 2021
Berdasar penelitian, di wilayah yang menerapkan Wolbachia, angka kejadian demam berdarah menjadi 77 persen lebih rendah dibandingkan wilayah tanpa Wolbachia.
"Wolbachia terbukti efektif menurunkan kasus DBD sebesar 77 persen. Serta menurunkan kasus DBD yang dirawat di Rumah Sakit sebesar 86 persen," tuturnya.
Baca juga: Indonesia Punya Ilmuwan Muslim Paling Berpengaruh Dunia 2021, Ini Kiprahnya
Adi berharap World Mosquito Program bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Doa kita cuma satu, mudah-mudahan ini membuat jalan lebih banyak masyarakat bisa memperoleh manfaat, kita sekarang kan juga masih menyebar tahun di daerah Sleman, tahun depan Bantul," ungkapnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.