Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Yang Penting Telaten dan Tetap Sabar karena Rezeki Ada yang Ngatur”

Kompas.com - 21/08/2021, 15:07 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Bagi Suratman (52), pandemi Covid-19 ini begitu berdampak pada kehidupannya.

Demi menghemat pengeluaran, porter di Stasiun Tugu Yogyakarta ini bahkan harus rela tidur di area stasiun.

Sebelumnya, Suratman selalu melaju dari rumahnya di Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ke tempat kerja.

“Istri saya Wonosari, kalau saya pulang biaya Rp 35.000 sekali jalan. Kalau kayak gini saya lebih baik enggak pulang, tidur di stasiun di sini," ujarnya, Jumat (20/8/2021).

Ia mengatakan, uang transportasi itu lebih baik disimpan, sehingga dia bisa tetap mengirim uang bagi keluarganya.

Baca juga: Kisah Porter Stasiun Tugu Yogya, Rela Tidur di Stasiun agar Tetap Bisa Kirim Uang ke Istri

"Dulu nglaju, kan ini satu hari satu malam, ini masuk besok 10 siang libur lagi. Untuk menghemat. Kedua perjalanan sana ke sini kan sayang, jadi untuk makan sehari-hari. Terkumpul saya kirim sana (rumah)," ucapnya.

Tatkala pandemi melanda, bapak dua anak ini merasakan kondisi yang sangat berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

Dahulu, ada puluhan penumpang yang menggunakan jasanya setiap hari. Namun, kini, jumlahnya bisa dihitung dengan jari.

"Pokoke sengsara karo sengsara (pokoknya sengsara dan sengsara)," tuturnya saat ditanya soal kondisi selama perpanjangan PPKM di Yogyakarta.

Baca juga: Kisah Penjual Bendera Merah Putih, Sebelum Pandemi Bisa Laku 100 Lembar Tiap Hari, Kini Paling Banyak 10

Dalam menjalankan jasanya, Suratman mematok tarif bervariasi, mulai dari Rp 20 ribu. Tak jarang, ada penumpang yang memberikan tip atau uang lebih bagi para porter.

“Kalau sekarang saya jarang pulang sehari bisa mendapatkan Rp 60.000, yang penting itu telaten dan tetap bersabar karena rezeki ada yang atur,” tandasnya.

Rekan Suratman, Suroso (45), juga merasakan hal sama.

Baca juga: Kisah Pilu Siswoyo, Lumpuh dan Hanya Dirawat 2 Anaknya yang Masih Kecil

Dia mengungkapkan, sekarang ini tidak banyak jadwal perjalanan kereta api. Apabila biasanya ada 30-an perjalanan dalam sehari, kini hanya delapan. Itu pun penumpangnya sepi.

"Kereta belum banyak yang jalan, sepi penumpangnya juga. Sekarang ada aturan kalau 12 tahun ke bawah dilarang naik kereta. Syarat sudah vaksin, sekarang banyaknya pekerja, mereka bawaannya sedikit,” paparnya.

Pria yang menjadi porter sejak tujuh tahun lalu ini juga menyampaikan bahwa banyak kawannya yang alih profesi selama pandemi.

Baca juga: Kisah Afni, Gadis Desa yang Rela Tak Kuliah demi Merawat Ayah dan Paman yang ODGJ, Sempat Jadi ART

“Kita porter total ada 100 orang, dibagi menjadi dua shift 50 orang. Kalau sekarang ini paling yang datang hanya 15 orang,” sebutnya.

Para porter tersebut berharap agar situasi lekas membaik, sehingga perjalanan kereta api bisa kembali normal.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Yogyakarta
Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
2 Balon Udara Kembali Mendarat di Gunungkidul

2 Balon Udara Kembali Mendarat di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com