Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Mubeng Beteng, Mencari Ketenangan Hati dalam Sunyi

Kompas.com - 08/08/2021, 10:50 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Usir wabah

Endah Susilantini dalam tulisannya “Mubeng Beteng, Aktivitas Spiritual Masyarakat Yogyakarta” mengatakan bahwa ritual ini pernah dipakai untuk mengusir wabah flu yang menjangkiti warga Yogyakarta pada 1919.

Kala itu, warga Yogyakarta meminta kepada pihak keraton untuk melakukan ritual pengibaran bendera pusaka bernama Kanjeng Kiai Tunggul Wulung.

Pusaka tersebut kemudian dikirab mengelilingi benteng keraton.

Kanjeng Kiai Tunggul Wulung kembali dikirabkan tatkala penyakit pes mewabah pada 1932, 1946, dan 1951.

Baca juga: Ikut Mubeng Beteng, Sadiono Berharap Keselamatan

Kirab mengelilingi benteng ini dimaksudkan untuk mencegah dan menghentikan penyebaran penyakit yang melanda masyarakat luas, termasuk warga Yogyakarta.

Waktu itu, prosesi mubeng beteng disertai kirab pusaka Kanjeng Kiai Tunggul Wulung dilaksanakan oleh Keraton Yogyakarta secara besar-besaran.

Kanjeng Kiai Tunggul Wulung berada paling depan dalam rombongan.

Di belakangnya terdapat satu batalyon prajurit keraton, kemudian disusul sebagian warga Yogyakarta dari berbagai penjuru.

Adapun mengenai Kanjeng Kiai Tunggul Wulung, pusaka tersebut konon merupakan bagian dari kain penutup Kabah yang dibawa oleh Imam Safi’i, seorang utusan Sultan Hamengkubuwono I pada 1784 Masehi.

Baca juga: Jarak dan Usia Tak Halangi Warga Ikuti Laku Mubeng Beteng di Yogyakarta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com