KOMPAS.com - Tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali membuat pengurus Masjid Jogokariyan di Yogyakarta prihatin.
Mereka kemudian tergerak untuk melakukan penggalangan dana.
Uang hasil galang dana diharapkan dapat digunakan untuk membeli kapal selam baru.
Pengurus menargetkan memperoleh donasi sebesar Rp 1,7 triliun.
Target donasi itu disesuaikan dengan informasi yang mereka peroleh, bahwa untuk membuat kapal selam sekelas KRI Nanggala-402, dibutuhkan dana sebesar Rp 1,7 triliun.
"Konon kalau membuat kapal selam sekelas itu Rp 1,7 T. Kalau membeli buatan Korea Selatan Rp 4,7 T," kata Ketua Dewan Syura Masjid Jogokariyan Muhammad Jazir pada Selasa (27/4/2021).
Baca juga: Masjid Jogokariyan Sudah Kumpulkan Rp 1,2 M untuk Beli Pengganti KRI Nanggala-402
Hingga Jumat (30/4/2021) pagi, dana yang terkumpul mencapai Rp 1,2 miliar.
"Sudah Rp 1,2 miliar sejak tadi pagi, donatur itu dari masyarakat biasa mereka ada yang nyumbang Rp 50 ribu paling banyak sekitar Rp 10 juta," ujarnya saat dihubungi, Jumat.
Jazir mengatakan, para donatur terdiri dari bermacam latar belakang.
"Donatur dari berbagai lapisan masyarakat, seperti pensiunan, anak-anak. Bahkan ibu-ibu ada yang ingin nyumbang Rp 1 juta, ibu-ibu bilang katanya mau nyumbang sekrup," ungkapnya.
Kata dia, para donatur bahkan ada yang berasal dari luar Pulau Jawa.
Baca juga: Terinspirasi Patriotisme Rakyat Aceh, Masjid Jogokariyan Galang Dana untuk Beli Kapal Selam Baru
Jazir menerangkan, apa yang dilakukan oleh Masjid Jogokariyan terinspirasi dari patriotisme rakyat Aceh.
Di masa lalu, rakyat Aceh patungan untuk membeli pesawat pertama milik Republik Indonesia, R1001 Seulawah.
"Indonesia punya pesawat pertama dari urunan rakyat Aceh. Pembeli pesawat pertama Indonesia itu bukan dari APBN bukan dari luar negeri, tapi urunan rakyat kan gitu. Itu sejarah sudah membuktikan, bisa kalau rakyat bergerak," tutur Jazir, Selasa (27/4/2021).
Baca juga: Anak-anak Masjid Jogokariyan Galang Donasi Beli Kapal Selam Pengganti KRI Nanggala-402
Selain itu, mereka juga terinspirasi oleh sosok Hamengkubuwono IX yang berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
"Ketika penyerahan kedaulatan dari Belanda ke republik tahun 49 itu. Pemerintah tidak punya uang apa-apa untuk melanjutkan pemerintahan. Ternyata Sultan Hamengkubuwono IX membantu dengan cek sebesar 6 juta golden, dan pemerintah bisa jalan," ucapnya.
Lewat galang dana ini, pihaknya juga ingin menyadarkan warga bahwa bangkitnya negara ini dari keterpurukan ditandai dengan munculnya kepedulian dari tingkat bawah.
Baca juga: Kenangan yang akan Selalu Tersimpan dari Para Awak KRI Nanggala-402…
"Saya kira dimulai dari niat anak-anak yang penuh imajinasi itu, kita dukung dan menjadi gerakan rakyat. Indonesia akan bangkit lagi ketika rakyat peduli dengan negaranya saya kira itu," papar Jazir.
Sumber: Kompas.com (Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.