Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Yogyakarta Hentikan Bantuan Makanan untuk Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri

Kompas.com - 13/04/2021, 16:52 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com- Pemerintah Kota Yogyakarta memutuskan untuk menghentikan pemberian bantuan makanan bagi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Penghentian itu dilakukan karena dana bantuan sebesar Rp 600 juta untuk pasien Covid-19 yang isolasi mandiri telah seluruhnya terserap.

“Ternyata, jumlah pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah sesuai rekomendasi puskesmas cukup banyak sehingga anggaran yang dialokasikan tidak cukup,” kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Maryustion Tonang di Yogyakarta, Selasa (13/4/2021) seperti dilansir Antara.

Baca juga: Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Dibuka untuk Shalat Tarawih, Maksimal 600 Jemaah

Selama tidak adanya anggaran dari pemerintah, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta memberdayakan kelompok kuliner masyarakat yang tergabung dalam program Gandeng Gendong untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi pasien isolasi mandiri.

Selain itu, diupayakan adanya refocusing anggaran sehingga kembali tersedia dana untuk pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri.

“Kami sedang mengupayakan refocusing anggaran untuk pemenuhan bantuan permakanan bagi pasien isolasi mandiri. Sesegera mungkin bisa kami penuhi kembali,” sebut Maryustion.

Sebagai informasi, selama ini warga Yogyakarta yang diminta menjalani isolasi mandiri mendapat bantuan makanan sebanyak tiga kali sehari.

Baca juga: Kata Ganjar soal TKW Terpapar Virus Corona B.1.1.7 Isolasi Mandiri di Brebes

Meskipun menghentikan sementara bantuan makanan untuk pasien isolasi mandiri di rumah,  Maryustion memastikan kebutuhan makanan bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di Shelter Tegalrejo tetap terpenuhi.

Sementara itu, Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Yogyakarta Antonius Fokki Ardiyanto mengusulkan agar pemberian bantuan makanan bagi pasien isolasi mandiri dialokasikan melalui pos anggaran biaya tidak terduga.

“Jika menggunakan mekanisme refocusing anggaran maka membutuhkan proses panjang. Lebih baik menggunakan biaya tidak terduga sehingga masyarakat yang menjalani isolasi mandiri pun dapat memastikan pemenuhan kebutuhan makanan,” katanya.

Aksi gotong royong di masyarakat untuk membantu warga yang menjalani isolasi mandiri, lanjut Fokki, tidak dapat dijadikan alasan bagi pemerintah daerah untuk tidak segera menyelesaikan permasalahan tersebut.

Baca juga: Terasa hingga Yogyakarta, Gempa Malang Tak Pengaruhi Aktivitas Gunung Merapi

“Negara harus hadir dalam masa pandemi seperti saat ini. Jika dialokasikan melalui biaya tidak terduga, maka penanganan permakanan akan dikembalikan ke Satgas Covid-19. Harapannya, pekan depan bantuan permakanan sudah kembali mengalir,” katanya.

Hingga Senin (12/4/2021) terdapat 325 kasus aktif Covid-19 di Kota Yogyakarta.

Sebanyak 271 pasien menjalani isolasi dan 54 pasien menjalani rawat inap di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Puluhan Lurah di Kulon Progo Bingung Isi LHKPN

Yogyakarta
Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Saat Pantai Parangtritis Jadi Pantai Paling Berbahaya di Yogyakarta...

Yogyakarta
Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Soal Kasus Ferienjob, Menkopolhukam Segera Bentuk Tim Khusus

Yogyakarta
Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com