KOMPAS.com- Seorang lelaki asal Jakarta bernama Abdurahman berfoto dengan menaiki kereta kencana milik salah satu Pangeran Keraton Yogyakarta, Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat atau Gusti Yudha.
Setelah foto yang dianggap kurang sopan itu viral di media sosial, Abdurahman pun menemui Gusti Yudha untuk meminta maaf.
Dalam kesempatan itu Gusti Yudha yang telah membuka pintu maaf juga memberikan wejangan.
"Sudah ada tulisannya, kalau mau foto ya di bawah saja. Saya sudah beritahu, kalau belum ketemu yang punya atau izin, jangan foto," kata Gusti Yudha.
Lantaran setiap wilayah memiliki aturan masing-masing, Gusti Yudha berharap agar tata krama dan unggah-ungguh yang berlaku di suatu tempat selalu diperhatikan.
"Hal semacam itu diterapkan tidak hanya di sini saja, tetapi juga di tempat lain. Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali," ujar Gusti Yudha.
Baca juga: Pria yang Naiki Kereta Kencana Pangeran Keraton Yogya Tanpa Izin Minta Maaf
Pria yang berdomisili Jakarta itu mengaku tidak memahami aturan di Keraton Yogyakarta. Dia pun meminta maaf atas kejadian itu.
"Saya meminta maaf kepada seluruh warga Yogyakarta, karena perbuatan saya. Saya tidak mengetahui aturan-aturan yang berlaku di sini," kata Abdurahman.
Abdurahman menuturkan, dirinya datang ke Ndalem Yudhanegaran bersama seorang temannya.
Dia pun melihat kereta kencana yang membuatnya tertarik untuk berfoto.
"Saya lihat kereta ini sangat menarik, lalu saya meminta fotokan teman saat duduk di atas kereta itu," katanya.
Foto itu lalu dikirimkan ke salah satu grup WhatsApp. Ketika itu ada teman yang menegurnya.
Tak disangka beberapa saat kemudian, foto dirinya viral di media sosial.
Foto tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram Berandalsleman.
Adapun dalam foto itu, tertulis caption "Nek iki ngawur tenan, ora duwe toto kromo (Kalau ini ngawur sekali tidak punya tata krama)".
Baca juga: Ahli Beberkan Ancaman Marabahaya di Balik Fenomena Pencarian Emas di Pantai Maluku Tengah, Apa Itu?
Keraton Yogyakarta meminta klarifikasi atas tindakan yang dilakukannya.
Asisten GBPH Yudhaningrat Jhope menjelaskan, kereta itu adalah koleksi pribadi Gusti Yudha.
"Kereta itu replika namun koleksi pribadi dan beliau sendiri sangat menghormati karena sebagai aset budaya," kata Jhope di Ndalem Yudhanegaran, Yogyakarta, Kamis (1/4/2021).
Kereta itu hanya digunakan untuk acara-acara besar dan khusus. Sehingga, ada beberapa aturan untuk menaiki kereta tersebut.
Dalam berfoto pun, wisatawan harus menghormati sejumlah hal.
Selama ini, banyak wisatawan yang datang untuk berfoto setelah meminta izin.
"Kalau pun toh untuk foto boleh saja tapi di bawah," ujar dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.