Selain yang telah diulas di atas, asal-usul nama kampung di Yogyakarta juga banyak diambil dari pekerjaan penduduk, nama kerajinan, dan lain-lain.
Arum Jayanti dalam tulisannya Toponimi Kampung Njeron Beteng dan Njaban Beteng di Keraton Yogyakarta, menjelaskan terdapat beberapa pola yang ditemukan dalam penamaan kampung-kampung di dalam (njeron) maupun luar (njaban) benteng Keraton Yogyakarta.
Baca juga: Asal-usul Kota Solo, dari Geger Pecinan hingga Perjanjian Giyanti
Penamaan kampung di dalam benteng diambil dari nama pangeran/putri/bangsawan (contohnya Kampung Kadipaten, Panembahan), keahlian abdi dalem (Pandean, Gamelan), abdi dalem jabatan (Mantrigawen), abdi dalem kesatuan prajurit (Langenastran), flora (Ngasem, Sawojajar), bangunan (Taman), petilasan (Segaran, Pulo), dan rupabumi (Panggung).
Toponimi kampung-kampung di luar benteng juga memuat penamaan seperti di atas, dengan tambahan aktivitas (Kampung Pingit, Macasan), komunitas etnis (Sayidan), pekerjaan penduduk (Tukangan, Ngupasan), benda kerajinan (Gampingan), folklor (Kintelan, Jenggotan), pola permukiman (Kotabaru), dan harapan (Tegalmulyo, Tegalsari).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.