Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Baturraden, dari Legenda Suta Pejaga Kuda Raja hingga Kebun Raya yang Diinisiasi oleh Megawati

Kompas.com - 09/03/2021, 13:53 WIB
Rachmawati

Editor

Mengetahui hal tersebut, sang raja marah besar. Suta lalu dipenjara karena berani meminta menikah dengan sang putri.

Baca juga: Cegah Covid-19, 100 PSK di Gang Sadar Baturraden Dipulangkan ke Daerah Asal

Di dalam penjara, Suta tak diberi makan dan minum. Dibantu sang putri, ia berhasil kabur dari penjara

Mereka berdua kemudian pergi meninggalkan istana dan tinggal di dekat sungai. Suta pun menikahi sang putri dan mereka hidup bahagia.

Tempat Suta dan sang putri tinggal kini dikenal dengan nama Baturraden. Berasal dari kata batur yang berarti pelayan dan raden yang berarti mulia.

Lokasi tersebut saat ini berada di bawah kaki Gunung Slamet.

Baca juga: Pria dan Wanita Tewas di Kamar Hotel di Baturraden, Bukan Suami Istri, Diduga Konsumsi Obat-obatan

Menjadi taman "Flora of Java"

Kebun Raya Baturraden di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah diresmikan sebagai kebun raya ke-28 di Indonesia sekaligus ke-23 yang dikelola pemerintah daerah pada, Sabtu, 19 Desember 2015.

Kebun tersebut diresmikan oleh Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia Megawati Soekarno Putri didampingi Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya.

Kebun raya ini diproyeksikan menjadi sumber bagi semua tanaman flora di Pulau Jawa.

Sejumlah taman juga telah dibangun, seperti taman paku-pakuan, taman obat, hingga taman tematik 'flora of java.'

Baca juga: Pengelola Baturraden Gelar Atraksi Seni Budaya Agar Kunjungan Turis Kembali Meningkat

Kebun ini juga nanti berfungi untuk penanaman dan pemeliharaan koleksi tanaman lain.

"Taman ini dibuka untuk umum, siapapun bisa melihat. Dari luasan 143,5 hektar, baru 11 persen yang dikelola secara intensif," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar di Purwokerto, Sabtu (19/12/2015).

Selain flora, sejumlah fasilitas pendukng juga dibangun, diantaranya rumah kaca, rumah kompos, rumah anggrek, tempat pembibitan, gazebo, rumah dinas.

Baca juga: Baru Seminggu Diresmikan, Taman Bunga Baturraden “Dirusak” Pengunjung

Lokasi Kebun Raya Baturraden yang berada di kaki Gunung Slamet sebelah selatan.

Berjarak kurang lebih 17 km dari kota Purwokerto dan sekitar 2 km setelah pintu gerbang Wana Wisata Baturraden.

Waktu yang diperlukan dari kota sampai KR Baturraden sekitar 30 sampai 45 menit. Selain Kebun Raya Baturraden pengunjung juga bisa menikmati pemandian air panas.

Baca juga: Lagi Hit di Baturraden, Foto di Antara Bunga Tulip dan Keliling Dunia

Juara 2 dataran tinggi terpopule Se-Indonesia

Pancuran Pitu di Baturraden, Banyumas.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Pancuran Pitu di Baturraden, Banyumas.
Kawasan wisata Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadi juara 2 kategori Dataran Tinggi Terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2019.

Dalam ajang yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) itu, Baturraden harus mengakui keunggulan dataran tinggi Suligi Hill Kabupaten Rokan Hulu yang menjadi juara 1.

Dalam ajang tersebut terdapat 18 kategori antara lain makanan tradisional terpopuler, minuman tradisional terpopuler, promosi wisata halal populer, wisata air terpopuler, destinasi kreatif terpopuler dan surga tersembunyi terpopuler.

SUMBER: KOMPAS.com, lipi.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Yogyakarta
Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com