Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog UGM Sebut Potensi Munculnya Varian Baru Covid-19 di Indonesia Sangat Besar

Kompas.com - 23/02/2021, 21:31 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria Wiratama menyebut potensi munculnya varian baru Covid-19 di Indonesia sangat besar.

Sebab, penularan Covid-19 di Indonesia masih aktif dan cukup luas di berbagai wilayah.

"Kemungkinannya sangat besar," ujar Bayu Satria dalam keterangan tertulis Humas UGM, Selasa (23/2/2021).

Bayu Satria menyampaikan, kemungkinan Indonesia bisa mendeteksi varian Covid-19 ini kurang begitu besar.

Hal itu dikarenakan kegiatan surveilans genomik Covid-19 di tanah air saat ini belum maksimal.

Baca juga: 982 RT di Kota Magelang Masuk Zona Hijau Covid-19

Kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap genomik virus corona baru masih sangat kecil.

"Baru sekitar 0,03 persen dari seluruh sampel kita masih kecil," tegasnya.

Sedangkan, kata dia, penularan Covid-19 di Indonesia sampai saat ini masih aktif dan cukup luas di berbagai wilayah.

Sehingga potensi munculnya varian baru Covid-19 di Indonesia cukup besar.

Menurutnya penularan yang terjadi secara terus menerus membuat potensi virus untuk bermutasi kian besar.

Terlebih virus corona merupakan tipe virus RNA seperti virus influenza yang  mudah bermutasi.

"Dampak paling serius kita akan terus menerus mengembangkan vaksin. Sebab mutasinya tidak pernah bisa secara efisien dihentikan oleh vaksin sebelumnya dan penularan akan terus berlanjut," tandasnya.

Baca juga: Pedagang di Yogyakarta Siap-siap Disanksi jika Menolak Divaksin Covid-19

Guna menekan transmisi dan mengantisipasi munculnya varian baru Covid-19, lanjutnya, pemerintah terus meningkatkan strategi 3T yakni testing, tracing, dan treatment.

Sementara untuk masyarakat diminta disiplin melaksanakan 5M seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, serta menghindari kerumunan.

"Mutasi virus ini bisa terjadi karena 3T dan 5M yang masih lemah. Walaupun mutasi terjadi sifat penularannya sama jadi tetap bisa dicegah dengan 5M," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com