Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbangkan Drone ke Puncak Merapi, BPPTKG Potret Kondisi Terkini 2 Kubah Lava.

Kompas.com - 19/02/2021, 19:43 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) berhasil menerbangkan drone di Puncak Gunung Merapi untuk mengambil foto morfologi puncak Gunung Merapi termasuk dua kubah lava yang ada saat ini.

Dari penghitungan yang dilakukan BPPTKG, volume kubah lava yang ada di tengah kawah sedikit lebih besar dibandingkan dengan yang di barat daya.

"Kemarin alhamdulilah, kita sudah bisa mengambil gambar. Dengan drone kita berhasil memotret morfologi puncak Gunung Merapi," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam siaran informasi "Aktivitas Merapi Terkini" melalui daring, Jumat (19/2/2021).

Baca juga: BPPTKG Pastikan Gundukan di Lereng Merapi Bukan Kubah Lava Baru

Hanik Humaida menyampaikan, sebelumnya pihaknya sudah berusaha untuk menerbangkan drone untuk mengambil foto morfologi puncak Gunung Merapi. Namun, upaya tersebut beberapa kali terkendala karena faktor cuaca.

Pada 17 Februari 2021, BPPTKG berhasil menerbangkan drone dan mengambil foto puncak Gunung Merapi.

"Per tanggal 17 Februari kemarin, jadi kalau tanggal 4 Februari kita bisa melihat dari sisi tenggara namun setelah itu kita belum bisa melakukan pemantauan (kubah lava) yang ada di tengah, karena cuaca," ungkapnya.

Berdasarkan perhitungan foto udara tanggal 17 Februari 2021, kubah lava yang berada di tengah kawah memiliki dimensi panjang 160 m, lebar 120 m, tinggi 50 meter, dan volume sebesar 426.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan rata-rata 10.000 meter kubik per hari.

"Setelah kita hitung volumenya sebesar 426.000 meter kubik, ini sedikit lebih besar di bandingkan dengan yang ada di barat daya," urainya.

Sedangkan kubah lava yang berada di barat daya (menempel di dinding lava 1997) memiliki dimensi panjang 258 meter, lebar 133 meter, tinggi 30 meter, dan volume sebesar 397.500 meter kubik dengan laju pertumbuhan sebesar 25.200 meter kubik per hari.

"Secara umum baik yang di tengah maupun di barat daya kubah lava ini pertumbuhanya termasuk kecil untuk ukuran Merapi," jelasnya.

Baca juga: BPPTKG Terbangkan Drone di Kali Boyong untuk Validasi Jarak Luncur Awan Panas Guguran

Menurutnya masih ada jarak antara kubah lava yang ada di tengah kawah dengan yang di barat daya. Namun demikian apakah kedua kubah lava tersebut akan bersatu, pihaknya masih akan terus memantau perkembangan aktivitasnya.

"Kita perhatikan yang di tengah masih ada jarak dengan yang di pinggir, apakah itu nanti akan bersatu? Pertumbuhan kubah lava yang sekarang ini kecil. Tapi itu tidak menutup kemungkinan, namun demikian terus kita pantau," ucapnya.

Data pemantauan seismik, deformasi dan gas di Gunung Merapi mengalami penurunan. Tidak ada tekanan magma berlebih yang mencerminkan tambahan suplay magma.

Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga (Level III).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com