Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD DIY Tak Mau Terburu-buru Pulangkan Pengungsi Gunung Merapi

Kompas.com - 17/01/2021, 15:32 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), telah merekomendasikan pengungsi yang tidak dalam kawasan bahaya untuk dipulangkan.

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana mengatakan, pihaknya tak mau terburu-buru memulangkan para pengungsi Gunung Merapi.

“Rekomendasi dari BPPTKG kan radiusnya tiga kilometer selain barat daya, kalau barat daya radius bahaya lima kilometer. Sedangkan probabilitasnya sekarang ke efusif, untuk eksplosifnya turun,” kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana saat dihubungi Kompas.com, Minggu (17/1/2021).

Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi, 36 Kali Guguran Lava Pijar hingga Potensi Arah Erupsi

Terkait pemulangan pengungsi, lanjutnya, dirinya akan melakukan rapat pada Selasa (19/1/2021) untuk mengambil keputusan.

“Terkait Kondisi pengungsi akan dirapatkan finalisasi atau pengambilan keputusan besok Selasa, BPBD Sleman melakukan evaluasi 4 hari terakhir ini. Merapi ada perkembangan lain atau tidak,” kata dia.

Jika nanti dalam waktu empat hari probabilitas erupsi ke timur menurun, kemungkinan pengungsi akan dibolehkan pulang.

“Kalau kondisi seperti ini stabil atau mungkin probabilitas di timur semakin turun ya sudah saatnya dipulangkan, akan difinalisasi pada hari selasa nanti,” ujar Biwara.

Biwara mengatakan, jarak 5 kilometer sisi barat daya memang berbahaya, namun sekarang sudah tidak ada penghuninya.

"Artinya yang masuk sleman barat daya itu Turi, tetap menyiapkan barak pengungsian. Barak pengungsian sudah disekat-sekat," jelas dia.

Baca juga: Dalam 6 Jam, Gunung Merapi Keluarkan 36 kali Guguran Lava Pijar

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan mengatakan, pihaknya masih membutuhkan koordinasi dengan berbagai pihak sebelum memulangkan para pengungsi.

“Kami tidak akan tergesa-gesa untuk memulangkan para pengungsi, masih akan kita koordinasikan,” kata Makwan.

Dikatakan Makwan, para pengungsi yang berada di barak pengungsian merupakan kelompok rentan yang berasal dari Padukuhan Kalitengah Lor.

“Kita tidak bisa langsung untuk memulangkan, masih harus ada persiapan. Senin atau Selasa kami akan koordinasi penuh dengan pemerintah kalurahan dan panewu di Kapanewon Turi, Pakem dan Cangkringan,” jelasnya.

Pihak BPBD SLeman juga belum berencana mengevakuasi warga di sisi barat lereng Merapi.

Sebab, permukiman warga masih di luar rekomendasi jarak bahaya yang dikeluarkan BPPTKG.

“Belum ada untuk menurunkan warga yang di sisi barat karena rekomendasi masih 5 kilometer, hanya diminta meningkatkan kewaspadaan karena jaraknya masih di luar 5 kilometer paling dekat 6,5 kilometer di Turgo. Di sisi barat itu ada Padukuhan Turgo (Purwobinangun), Ngandong (Girikerto), Tritis (Girikerto), Tunggul Arum (Wonokerto),” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com