Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DIY Ubah Aturan WFH, 75 Persen Pegawai Wajib Kerja dari Rumah

Kompas.com - 12/01/2021, 13:17 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengubah aturan aktivitas perkantoran selama pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat (PTKM) berlaku.

Awalnya, selama PTKM, kantor di DIY hanya boleh isi 50 persen dari kapasitasnya. Kini hanya 25 persen dari kapasitas kantor yang boleh diisi.

Artinya, 75 persen pegawai dalam satu kantor diwajibkan kerja dari rumah.

Baca juga: Hari Pertama PTKM di Yogyakarta, PKL Malioboro Tutup Lebih Cepat

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DIY Noviar Rahmad mengatakan, aturan itu diubah untuk mengikuti instruksi yang diberikan pemerintah pusat.

“Tanggal 7 Januari kemarin Gubernur mengeluarkan Ingub (instruksi gubernur) tentang PTKM di DIY yang kemudian diubah ke Ingub nomor 2 tahun 2021. Intinya ada beberapa yang diatur dalam ingub tersebut salah satunya untuk pembatasan di area perkantoran dengan 75 persen WFH,” jelas Noviar dalam video conference bersama wartawan, Selasa (12/1/2021).

Noviar menyebutkan, selama PTKM berlangsung ada satu tim khusus dari Satpol PP DIY yang akan mengawasi ketentuan 75 persen karyawan work from home (WFH).

Namun, masih ada kantor yang tidak menerapkan aturan tersebut.

“Ada enam perusahaan yang kami datangi dan belum satu pun menerapkan WFH. Untuk tempat usaha ada enam rumah makan yang tidak menerapkan maksimal kapasitas 25 persen,” ungkap dia.

Baca juga: Mal dan Pusat Perbelanjaan di DIY Selama PTKM Tutup Pukul 19.00 WIB

Menurut Noviar, masih adanya kantor yang mematuhi aturan PTKM karena aturan ini belum disosialisasikan secara baik.

"Dalam dua hari ke depan akan dilakukan langkah persuasif bagi tempat usaha maupun perkantoran,” katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com