Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemulangan Jenazah Pekerja Kapal Ikan Taiwan Tunggu Hasil Otopsi

Kompas.com - 06/01/2021, 12:30 WIB
Markus Yuwono,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Gunungkidul masih menunggu hasil otopsi terkait pemulangan jenazah Sunakip (26) dari Taiwan.

Kabid Tenaga Kerja, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Gunungkidul, Ahsan Jihadan mengaku sudah mendapat kabar meninggalnya Sunakip.

"Jenazah masih otopsi di sana (Taiwan) masih menunggu hasilnya. Saya sudah menghubungi perusahaan yang memberangkatkan hingga kini belum ada update informasi," kata Ahsan saat dihubungi melalui sambungan telepon Rabu (6/1/2021).

Baca juga: 16 Bulan Bekerja di Kapal Ikan di Taiwan, Pemuda Gunungkidul Meninggal

Ahsan mengatakan, perusahaan yang memberangkatkan Sunakip tidak terdaftar di Kementerian Perhubungan.

Terkait kepulangan jenazah, kata Ahsan, jenazah bisa dibawa pulang ke Indonesia jika tidak terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kalau ABK di luar kontrol kita, kalau yang lain (pekerja) ada dari BP2PMI dan yang lain. Kalau ini saya coba cek datanya juga tidak ada," ucap Ahsan.

Dihubungi terpisah, Dukuh Temuireng 2 Arif Apriyanto mengatakan, pihak keluarga masih menunggu kabar kepulangan jenazah Sunakip beserta dua orang temannya.

Baca juga: 1 ABK Mengamuk, Kapal Nelayan Terdampar di Garut dan 5 Kru Lompat ke Laut

Almarhum Sunakip anak pasangan Gani dan Wagiyah ini merupakan putra kedua dari tiga bersaudara.

Korban berangkat bersama dua orang lainnya Udiantoro dan Edi Susanto yang juga masih bertetangga.

Mereka bekerja di kapal penangkap ikan di Taiwan.

"Informasi dari Taiwan belum keluar hasil pemeriksaan, dan belum diketahui kapan bisa dibawa pulang," ucap Arif.

Diberitakan sebelumnya, seorang pekerja kapal penangkap ikan di Taiwan, Sunakip (26) meninggal dunia.

Sunakip yang sudah 16 bulan bekerja di Taiwan itu dikabarkan meninggal karena sakit.

"Mereka yang di Taiwan belum bisa menyatakan kematian. Sakit dibawa ke rumah sakit tidak tertolong," kata Arif saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon Selasa (5/1/2021).

Dari kabar yang dia terima, Selasa ini korban akan diotopsi pihak rumah sakit dan kepolisian di Taiwan.

"Nanti setelah otopsi akan diberitahukan penyebab kematiannya," kata Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com