Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Fenomena Madden Julian Oscillation, Yogya Banyak Hujan

Kompas.com - 01/12/2020, 20:44 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Fenomena Madden Julian Oscilation (MJO) sedang melintasi Pulau Jawa dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dampaknya, di DIY terjadi banyak hujan.

"Saat ini MJO sedang melintasi Jawa dan DIY. Sehingga DIY terjadi banyak hujan," ujar Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi, Mlati, Sleman, Reni Karningtyas, Selasa (1/12/2020).

Reni menyampaikan, satu atau dua hari ke depan cuaca sedikit membaik. Sebab, angin baratan dari Asia tidak langsung melewati Pulau Jawa. Tetapi terkonsentrasi menuju low pressure area di sebelah barat Sumatera.

"Walaupun potensi hujan pada sore dan malam hari masih terjadi di wilayah DIY dan MJO awal Desember ini masih melintasi wilayah Indonesia," ungkapnya.

Baca juga: BMKG Ingatkan Dampak Fenomena Madden Julian Oscilation

Dijelaskannya, MJO ini adalah perambatan awan-awan konvektif ke arah imur dengan kecepatan 5 meter/detik di sepanjang wilayah equator, mulai dari Samudera Hindia sampai dengan Perairan Pasifik Barat dan Pasifik Tengah, periode perambatannya 30 hari sampai dengan 60 hari.

"MJO terkini masuk ke Indonesia pada akhir November sampai dengan awal Desember," ungkapnya.

Sedangkan dampak La Nina mencapai puncaknya pada Desember 2020 dan Januari 2021. Akan tetapi, dampak yang signifikan masih akan dirasakan bervariasi masing-masing wilayah dari Januari sampai dengan Maret 2021.

Baca juga: Osilasi Madden Julian Tingkatkan Curah Hujan dalam Sepekan

Secara umum curah hujan bulanan pada bulan Desember 2020 sampai dengan Februari 2021, dalam kategori tinggi dan  umumnya di atas normal.

"Januari sampai dengan Februari 2021 merupakan puncak hujan di wilayah DIY bersamaan dengan puncak La Nina, Monsun Asia (angin baratan) juga akan mendominasi di Indonesia yang dampaknya akan banyak membawa uap air ke Indonesia," jelas Reni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com