Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lava Sisa Letusan Merapi Tahun 1954 Runtuh, Warga Diminta Tetap Tenang

Kompas.com - 23/11/2020, 16:55 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Gunung Merapi mengalami guguran lava pada Minggu (22/11/2020) sekitar 06.50 WIB.

Menurut informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), guguran lava itu merupakan sisa letusan pada 1954.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, guguran lava sisa letusan itu terpantau dari CCTV pengamatan Gunung Merapi di Desa Deles, Klaten, Jawa Tengah.

Baca juga: Cerita Musimin 20 Tahun Selamatkan Anggrek Hutan Gunung Merapi, Khawatir dengan Ancaman Erupsi

Peristiwa itu ikut terekam seismograf dengan amplitudo 75 milimeter dan durasi 82 detik.

"Guguran seperti ini merupakan kejadian yang biasa terjadi pada saat Gunung Merapi mengalami kenaikan aktivitas menjelang erupsi. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mematuhi rekomendasi dari BPPTKG serta arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat," ujar Hanik melalui keterangan tertulis, Senin (23/11/2020).

Lanjut dia, pada periode pengamatan 22 November hingga pukul 24.00 WIB terpantau terjadi 50 gempa guguran, 81 kali gempa embusan, 342 kali gempa multifase, 41 kali gempa vulkanik dangkal, dan satu kali gempa tektonik jauh.

Sebagai informasi, Gunung Merapi status meningkat ke siaga (level III) pada 5 November 2020.

Baca juga: Cegah Covid-19, Warga Diimbau Tak Sumbang Nasi Bungkus untuk Pengungsi Merapi

Sebelumnya, gunung di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu berstatus waspada sejak 21 Mei 2018.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com