Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Ternak Ikut Turun, Pengungsi Merapi di Sleman Bertambah Jadi 263 Orang

Kompas.com - 20/11/2020, 17:32 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pengungsi di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, bertambah menjadi 263 orang.

Penambahan jumlah pengungsi karena ada warga yang ikut ke barak seiring dengan ternak mereka yang sudah turun ke kandang komunal di Glagaharjo.

"Pengungsian sampai di hari ke 13 tadi malam jumlah pengungsi bertambah lagi menjadi 263 orang," ujar Camat Cangkringan Suparmono saat ditemui di Barak Pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Kunjungi Lokasi Pengungsian Merapi, Doni Monardo Berikan 2.500 Alat Tes Cepat Antigen

Suparmono menyampaikan, dilihat dari data-datanya untuk jumlah pengungsi yang lansia, anak-anak, ibu hamil dan difabel relatif tetap.

Namun yang mengalami penambahan pengungsi usia dewasa.

"Data-data awal pengungsian yang dewasa 44 orang, sekarang sudah 78 orang. Hampir 2 kali lipat," ungkapnya.

Menurutnya, warga usia dewasa ini turut mengungsi karena merasa khawatir.

Mereka juga masih ada rasa trauma dengan kejadian 2010.

Selain itu, mereka ke pengungsian karena ternaknya sudah turun.

Ternak mereka ditempatkan di kandang komunal yang dibuat di sebelah timur barak pengungsian Glagaharjo.

"Sekarang ada yang turun mengikuti ternaknya. Sehingga jumlah (pengungsi) yang dewasa meningkat," tegasnya.

Baca juga: Badan Geologi Kementerian ESDM Sebut Kegempaan dan Deformasi Merapi Masih Tinggi

Suparmono mengungkapkan, para pemilik ternak ini turun ke pengungsian untuk turut menjaga sapi mereka.

Sekaligus agar mereka bisa lebih dekat ketika akan merawat ternak yang berada di kandang komunal.

"Mereka turut ikut menjaga ternak, karena ternaknya sudah disini (kandang komunal)," ujarnya.

Meskipun ada penambahan jumlah pengungsi, lanjutnya, kapasitas barak pengungsian di Glagaharjo masih cukup.

Sebab, kapasitas barak pengungsian bisa ditemati 300 orang.

"Barak masih cukup, yang ruang SD itu dimaksimalkan bisa sampai 300," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com