Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Yogyakarta Kesulitan Tracing Kontak Satu Keluarga Positif Covid-19 di Danurejan

Kompas.com - 13/11/2020, 17:46 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta kesulitan melakukan tracing kontak satu keluarga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengaku kesulitan yang dihadapi adalah harus mewawancara dan menganalisis hasil wawancara sehingga membutuhkan waktu lebih banyak.

"Karena ini kan 18 orang ditanya satu per satu memerlukan beberapa lama, kemudian menganalisis dan melakukan tindakan pencegahan. Dalam satu rumah harus melakukan wawancara 18 orang, dan teman-teman yang wawancara harus menganalisis kontak eratnya di mana saja," jelas dia, saat dihubungi wartawan, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: 18 Orang yang Masih Satu Keluarga di Yogyakarta Positif Covid-19

Heroe menambahkan, sekarang ini pihaknya sedang mendalami ke mana saja pedagang tersebut berjualan keliling dan siapa saja yang menjadi konsumen.

"Sekarang posisinya kami masih mendalami, intinya dia pedagang keliling di Pasar Beringharjo. Jadi yang kami telusuri seberapa kontak terjadi dengan pedagang maupun konsumen, dan kedua, di mana saja dia keliling," ucap dia.

Hingga sekarang belum diketahui dari mana keluarga tersebut terpapar Covid-19.

"Masih belum tahu tertularnya, apakah yang dari Surabaya itu kami belum tahu," ungkap Heroe.

Dia mengimbau kepada para pedagang Pasar Beringharjo untuk melapor jika berkontak erat dengan pasien.

"Kami mengantisipasi, teman-teman di Beringharjo misalnya untuk bercerita kalau kenal, karena masalahnya dia pedagang keliling tidak memiliki lapak," katanya.

Baca juga: Satu Keluarga Meninggal karena Covid-19, Aktivitas Warga Desa di Sragen Diperketat

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 18 orang yang masih satu keluarga di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terkonfirmasi positif Covid-19.

Kasus tersebut diketahui setelah awal bulan November ada satu kepala keluarga meninggal dunia karena Covid-19.

Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, pasien dinyatakan terpapar Covid-19 berdasarkan hasil swab test.

Dinas kesehatan kemudian melakukan screening kepada seluruh anggota keluarga.

"Satu rumah berisi 21 orang, hasilnya diketahui positif sebanyak 18 orang. Satu kepala keluarga meninggal dunia, dan satu yang meninggal dunia karena jantung, namun belum sempat dilakukan swab test," katanya, saat dihubungi, Kamis (12/11/2020).

Heroe mengungkapkan, kepala keluarga sering mengantarkan bepergian istrinya ke Pasar Beringharjo.

Sang istri merupakan pedagang makanan keliling di Pasar Beringharjo.

"Kami mau screening di Beringharjo, tapi kami harus telusuri dulu, kontak erat dia jualan di mana saja. Baru mau melakukan penelusuran kontak erat, apakah hanya satu pasar, di Beringharjo kan ada enam blok. apakah satu blok atau mana kami belum telusuri," jelas Heroe.

Pemkot Yogyakarta juga belum berencana menutup Pasar Beringharjo.

"Tidak akan menutup Beringharjo, karena kontak erat belum tahu. Enggak masalah wisatawan masuk, kami baru menelusuri di mana dia jualannya," ucap Heroe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com