Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPPTKG: Laju Deformasi Gunung Merapi Rata-rata 13 Cm Per Hari

Kompas.com - 13/11/2020, 15:00 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat pada hari Kamis (12/11/2020) laju deformasi Gunung Merapi rata-rata 13 cm per hari.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan tertulis menjelaskan, laju rata-rata diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) babadan sebesar 13 cm per harinya.

"Laju deformasi tercatat lebih besar dari laporan aktivitas tanggal 11 November 2020 yang tercatat sebesar 12 cm per hari," katanya, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: KPU Sleman Berencana Pindahkan TPS Warga Lereng Gunung Merapi

Berdasarkan laporan pengamatan hari ini pukul 00.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB terpantau asap kawah dengan tinggi 50 meter sampai 75 meter.

"Untuk kegempaan pada hari ini tercatat gempa guguran 31 kali, hembusan 31 kali, fase banyak sebanyak 136 kali, dan vulkanik dangkal sebanyak 25 kali," papar dia.

Untuk perbandingan, data kegempaan pada tanggal 12 November 2020 tercatat gempa guguran sebanyak 47 kali, low frequency 2 kali, fase banyak 240 kali, vulkanik dangkal 40 kali, tektonik 1 kali, hembusan 48 kali.

Baca juga: 30 Sekolah di Sleman Siap Dijadikan Barak Pengungsian Merapi

Sedangkan data kegempaan pada tanggal 11 November 2020 tercatat gempa guguran sebanyak 60 kali, fase banyak 305 kali, vulkanik dangkal 27 kali, tektonik 1 kali, dan hembusan 35 kali.

"Pada hari ini terdengar 2 kali suara guguran, namun tidak terpantau arah guguran dan jarak guguran. Sementara suara guguran lava terdengar 2 kali dari Babadan dan Kaliurang," ungkap dia.

Dia menambahkan, pada tanggal 12 November 2020 terdengar 3 kali suara guguran dari PGM Babadan.

Lalu pada hari sebelumnya yaitu tanggal 11 November guguran terpantau 1 kali mengarah ke Kali Senowo.

"Pada 11 November, terdengar suara guguran sebanyak 9 kali. Guguran teramati 1 kali dari Babadan dengan jarak luncur 700 m ke Kali Senowo," sebutnya.

Hingga saat ini, Hanik mengatakan, status Gunung Merapi Siaga (level III).

BPPTKG kemudian memberikan rekomendasi agar segala aktivitas tambang maupun wisata di KRB III untuk dihentikan.

"Status Merapi Siaga. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Merapi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com