Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL di Malioboro Keluhkan Omzet Menurun Saat Uji Coba Jalur Pedestrian

Kompas.com - 04/11/2020, 21:32 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sehari diterapkannya uji coba jalur pedestrian di kawasan Malioboro berdampak terhadap penurunan omzet pedagang kaki lima (PKL).

 

Salah satu pedagang makanan, Rini mengatakan, seharian berjualan hanya mendapatkan penghasilan sebesar Rp 100.000.

"Sebelum diberlakukan pedestrian di Malioboro ya bisa dapat Rp 1 juta, kalau akhir pekan bisa lebih," katanya saat dihubungi, Rabu (4/11/2020).

Baca juga: Uji Coba bebas Kendaraan Bermotor Mulai Berlangsung di Malioboro

Dia khawatir dengan diberlakukannya uji coba jalur pedestrian selama dua minggu ini penghasilannya akan semakin menurun.

"Kalau dua minggu (uji coba) dengan penghasilan segitu bagaimana saya bisa gaji karyawan," paparnya.

Rini juga mengurangi belanja kebutuhan warungnya. Biasanya, dalam satu hari ia berbelanja beras 10 kilogram, namun pada hari ini hanya 3 kilogram.

"Saya gak berani memasak banyak-banyak takut enggak laku," imbuhnya.

Baca juga: Kawasan Malioboro Bebas dari Kendaraan Bermotor, Ada Kantung Parkir

Sementara itu, Ketua Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Malioboro hingga Ahmad Yani (Pelmani) Slamet mengungkapkan hal yang sama.

Kondisi sekarang ini semua omzet baik PKL maupun toko menurun drastis.

"Turunnya sampai 70 persen, sekarang yang harus dipikirkan adalah kantong-kantong parkir karena yang ada cuma di Abu Bakar Ali," katanya.

Ia pernah menyampaikan kepada pemerintah setempat untuk memikirkan infrastruktur sebelum dijadikan kawasan pedestrian di Malioboro.

"Saya pernah sampaikan sebelum dijadikan pedestrian seharusnya dipikir dulu kantong-kantong parkirnya. Itu saya sampaikan saat sosialisasi dengan dishub," katanya.

Menurut dia, jika kantong parkir tidak segera disediakan, dapat menyebabkan ribuan pelaku usaha dan PKL di Malioboro mengalami kerugian.

"Kalau yang terdampak hampir semuanya sekitar 3.000-an, karena kan memang ada banyak paguyuban di Malioboro. Sedangkan anggota saya sekitar 450 yang terdampak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com