Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Sultan HB X: Hotel, Rumah Makan, Objek Wisata Silakan Buka

Kompas.com - 02/07/2020, 14:18 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak mempermasalahkan destinasi wisata, hotel, maupun rumah makan untuk buka.

Namun dengan syarat tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Saya begini ya, tadi sudah dijelaskan, jadi memang ekonomi Yogya ini juga harus tumbuh dalam kondisi masih pandemi, tapi tidak ada pilihan," ujar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di kompleks Kepatihan, Kamis (2/7/2020).

Baca juga: Warga Kumpul-kumpul Tanpa Masker, Sri Sultan HB X Ancam Tutup Malioboro

Sri Sultan menyampaikan telah berkomunikasi dengan para bupati/wali kota di DIY.

Sri Sultan tidak mempermasalahkan jika destinasi wisata di kabupaten/kota dibuka kembali.

"Saya komunikasikan juga dengan para bupati, jadi bagi saya tidak ada masalah silakan buka Kalau mau buka hotel, rumah makan, objek wisata dan sebagainya silahkan," tegasnya.

Namun demikian, Sri Sultan mengingatkan agar hotel, rumah makan, maupun destinasi wisata yang buka tetap harus menerapkan protokol kesehatan.

Sebab, hal itu menjadi keharusan yang harus dijalankan di saat pandemi Covid-19 ini.

"Tapi tetap satu menggunakan protokol kesehatan, itu harus dilakukan. Karena biarpun nanti Covid-19 ini daruratnya dicabut, kan belum tentu corona itu juga hilang, berarti nanti mungkin sampai tahun depan pun masih menggunakan masker juga dan jaga jarak," tegasnya.

Menurutnya pengunjung destinasi wisata tidak cukup hanya diukur suhu tubuhnya dengan thermo gun.

Akan tetapi, Sri Sultan berharap setiap pengunjung destinasi wisata di DIY didata. Sebab, pengunjung bukan hanya datang dari wilayah DIY.

"Saya bilang kita ada kerja sama dengan kota, istilah Kota itu ID (digital) untuk masuk di Malioboro. Harapan saya di setiap tempat itu protokol kesehatan dilakukan, tapi didata namanya siapa, hanphonenya nomor berapa," ungkapnya.

Baca juga: Sri Sultan HB X Buka Kemungkinan DIY Terapkan PSBB

Data tersebut kemudian menjadi ID pengunjung. Data setiap pengunjung juga dimasukkan ke provinsi.

"Data masukkan di provinsi, untuk ID di provinsi. Supaya data handphone dan nama itu masuk ke Malioboro terus ke Kaliurang nggak usah data lagi, karena datanya sudah ada," urainya

Sehingga, jika nantinya terdapat kasus di tempat tersebut, lanjutnya, data yang ada mempermudah untuk melakukan tracing.

Jika tracing sulit dilakukan, maka dikhawatirkan akan menjadi Covid-19 kedua.

"Nanti di situ ada jam-jamnya, ada waktu masuk, kalau ada jam itu biarpun dia orang Semarang, orang mana pun positif itu di dalam daftar itu ada, oh jam sekian si ini, nomornya handphone sekian, sekian, oh ini dari Yogya, ini dari Solo. Sehingga kita tidak kesulitan (tracing), kalau nggak Covid kedua yang terjadi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com