Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PP Muhammadiyah: Pasien Covid-19 yang Meninggal Saudara Kita

Kompas.com - 02/04/2020, 16:16 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara terkait adanya penolakan pemakaman jenazah pasien virus corona (Covid-19).

Dia menyayangkan adanya penolakan yang terjadi di sejumlah daerah.

"Pasien yang meninggal akibat covid-19 adalah saudara kita, harus diperlakukan dengan penghormatan yang baik," ujar Haedar Nashir dalam keterangan tertulis, Kamis (2/4/2020).

Baca juga: Jenazah Pasien PDP Covid-19 yang Ditolak Warga di Makassar Ternyata Negatif Corona

Menurut Tarjih Muhammadiyah, kata dia, pasien Covid-19 meninggal dunia yang sebelumnya telah berikhtiar dengan penuh keimanan untuk mencegah dan atau mengobatinya, maka mendapat pahala seperti pahala orang mati syahid.

Jjika pemerintah dan para pihak telah menetapkan lokasi pemakaman bagi jenazah pasien Covid-19 sesuai protokol, maka tak sebaiknya warga masyarakat menolak penguburan.

"Apalagi sampai meminta jenazah yang sudah dimakamkan dibongkar kembali dan dipindahkan," tegasnya.

Haedar meminta agar pasien yang dinyatakan positif covid19 harus disikapi dengan baik.

Warga juga jangan menolak jika ada seseorang harus menjalani karantina di satu lokasi atau secara mandiri di kediamannya.

"Aparat setempat agar dengan bijak memahamkan warga dan jangan ada yang ikut-ikutan menolak," ujarnya.

Baca juga: MUI: Jangan Lagi Ada Penolakan Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19

Semua pihak diminta berkorban dan menunjukkan keluhuran sikap kemanusiaan dan kebersamaan.

"Warga ini perlu diberikan pemahaman. Sebab mereka menolak karena mungkin terlalu panik dan belum paham," ujarnya,

Menurutnya, peran tokoh dan pemuka agama setempat sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Haedar mengajak masyarakat Indonesia benar-benar berjiwa sosial, gotongroyong, dan religius terhadap sesama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com