Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapa Aruh Sultan HB X untuk Warga soal Corona: Yogya Slow Down, Tidak Lockdown

Kompas.com - 23/03/2020, 13:31 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan HB X menyapa warga dan menyampaikan pesan mengenai wabah pandemik Covid-19 yang sedang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sri Sultan memberikan pesan dan imbauan bagi masyarakat melalui Sapa Aruh "Cobaan Gusti Allah" di Bangsal Kepatihan.

Sri Sultan HB X menyampaikan pesan dan imbauan didampingi oleh Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X dan Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji.

Baca juga: Balita Positif Corona yang Dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogya Sembuh

Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan HB X menyapa warga dengan menggunakan dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.

Sri Sultan HB X meminta maaf karena tidak menyampaikan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

"Sebetulnya saya akan menyampaikan statement saya kepada masyarakat Yogya, karena pribadi mestinya di Keraton Jogja. Tetapi karena saya bekerja di sini, ngontrol dari sini masalah tanggap darurat, saya mohon maaf saya lakukan di sini," ujar Sri Sultan HB X di Bangsal Kepatihan, Senin (23/3/2020).

Sri Sultan HB X lantas membacakan Sapa Aruh untuk warga:

Assalammualaikum wr. wb.

Semoga kedamaian, keberkahan, dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai kita semua

Para warga Yogyakarta, juga anak-anakku yang sedang belajar di rumah, Saudara-saudaraku semuanya.

SAYA, Hamengku Buwono, pada hari-hari ini yang syarat akan ketidakpastian, yang digambarkan oleh Pujangga Wekasan, Ranggawarsito dalam serat Kalatidha, suasana tidha-tidha yang sulit diramal, penuh rasa was-was. Saya mohon para warga agar bersama-sama memanjatkan doa ke haribaan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, agar Kita diberi petunjuk di jalan lurus-NYA kembali pada ketenteraman lahir dan batin.

Di masa tanggap darurat bencana virus corona ini, kita harus menghadapinya dengan sikap sabar-tawakal, tulus-ikhlas, pasrah lahir-batin, disertai ikhtiar yang berkelanjutan. Sama seperti juga bagi saya, yang berkewajiban menjadi pamong praja beserta pamomong rakyat Yogyakarta, harus berpegang teguh pada ajaran Jawa: “Wong sabar rejekine jembar, Ngalah urip luwih berkah”.

Suasana dualistis ini ibarat mata uang logam, di balik “bahaya” ada “peluang”, bagaikan pedang bermata dua, bisa untuk “membunuh musibah” atau “bertahan hidup”.

Islam mengajarkan, di balik cobaan hari ini selalu ada berkah yang datang kemudian. Kemudahan memang tampak enak, dan bisa membuat orang terlena. Di mana seorang pengemudi mobil mengantuk? Bukan di jalan sulit dan sempit, tetapi di jalan raya yang mulus. Pepatah Jawa mengatakan: “kêsandhung ing râtâ, kêbêntus ing tawang”.

Saudara-saudaraku Warga Yogya semuanya,

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com