YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Kabupaten Gunungkidul,Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencatat peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal Januari 2020.
Peningkatan itu diduga terjadi akibat nyamuk di Gunungkidul sudah lebih kebal dengan insektisida.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Sumitro mengatakan, berdasarkan hasil uji laboratorium di Loka Litbang P2B2 Banjarnegara, nyamuk di Gunungkidul tergolong resisten obat atau anti nyamuk dibanding kabupaten/kota lain di DIY.
"Nyamuk ada yang resisten beberapa insektisida," kata Sumitro saat dihubungi melalui sambungan telepon Senin (17/2/2020).
Baca juga: Munculnya Penyakit akibat Nyamuk dan Urine Tikus Pascabanjir di Tangsel
Resistensi itu diperkirakan terbentuk akibat penggunaan insektisida yang tidak sesuai dengan ketentuan.
Sumitro menyebut, penggunaan insektisida yang tidak sesuai sering kali terjadi saat berlangsung fogging mandiri oleh warga.
Gunungkidul menempati urutan pertama di DIY, menyusul kemudian Kabupaten Bantul, Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Kulon Progo terendah.
Baca juga: Ahli Jelaskan Mekanisme Penularan DBD pada Manusia
Adapun kecamatan yang terbanyak di Kecamatan Wonosari, Karangmojo, Ponjong dan Kecamatan Playen.
"Empat wilayah tersebut (Wonosari, Karangmojo, Ponjong, dan Playen) rentan serangan DBD lantaran mobilitas masyarakat sangat tinggi dibanding dengan daerah lain," ucap Sumitro.