Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Lokasi Penyembelihan Sapi di Gunungkidul Positif Antraks

Kompas.com - 13/01/2020, 20:19 WIB
Markus Yuwono,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dari pemeriksaan BBVET Wates, tanah lokasi penyembelihan hewan ternak di Kecamatan Ponjong positif tercemar bakteri antraks.

Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, memperluas pemberian antibiotik kepada masyarakat di Kecamatan Semanu, karena ikut mengonsumsi daging sapi.

"Kami juga mengambil dua sampel, yakni tanah dan luka. Sampel tanah positif, sampel luka negatif, kemungkinan sudah minum obat," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawati saat ditemui di Gedung DPRD Gunungkidul, Senin (13/1/2020).

"Untuk sampel darah yang dikirimkan ke (BBVET) Bogor belum ada hasilnya. Nanti akan kami kirimkan surat agar segera ada hasilnya," kata Dewi menambahkan. 

Baca juga: Fakta Dugaan Antraks di Yogyakarta, Satu Meninggal hingga Antibiotik Disebar

Dewi menjelaskan, pihaknya juga melakukan penelusuran karena mendapatkan informasi sejumlah warga dari Kecamatan Semanu ikut mengonsumsi daging sapi.

Hasil penelusuran, ada 64 warga baru suspect antraks di Gunungkidul.

Hal itu diketahui lantaran adanya peredaran daging dari Ponjong ke wilayah Semanu.

"Tidak ada gejala di  karena dia (64 orang) terpapar dia makan daging itu. jadinya karena kami istilahnya melaksanakan kewaspadaan seolah-olah terjadi," ucap Dewi.  

Dewi mengatakan, pihaknya sudah membuat surat edaran ke sejumlah penyedia fasilitas kesehatan, baik negeri maupun swasta untuk menyiapkan pelayanan kesehatan terkait adanya dugaan antraks ini.

Inti dari surat yaitu memberikan informasi setiap faskes, terkait kesiapan obat dan edukasi, hingga seputaran pelayanannya.  

Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul Supriyadi mengatakan, pihaknya merekomendasikan pemerintah daerah untuk mengawasi hewan yang masuk.

Komisi D mendesak agar pemerintah daerah mengeluarkan surat edaran untuk tidak mengonsumsi ternak mati atau sakit.

"Jagal hewan tidak boleh bertransaksi hewan ternak sakit atau mati. Penegak hukum untuk melakukan pengawasan," ucap Supriyadi. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com