YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, memberikan antibiotik kepada ratusan warga di lokasi diduga terpapar bakteri antraks.
Pembagian antibiotik itu berlangsung di wilayah Padukuhan Ngrejek Kulon dan Ngrejek Wetan, Desa Gombang, Kecamatan Ponjong. Sedikitnya ada 540 orang diberikan antibiotik.
“Semua yang beresiko kami berikan antibiotik,“ Kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawati, di Kantor Dinas Kesehatan Gunungkidul Jumat (10/1/2020).
Baca juga: Belasan Warga Yogyakarta Diduga Terjangkit Antraks
Pemberian antibiotik untuk mengantisipasi dugaan adanya penyebaran antraks bermula dari informasi adanya sapi mati mendadak di Desa gombang pada pertengahan Desember 2019.
Tim dari Dinas Kesehatan Gunungkidul kemudian memeriksa kejadian tersebut. Hasilnya, ada 41 orang kontak langsung dengan ternak yang mati.
Sampel darah warga yang bersentuhan dengan sapi mati itu pun diambil dan dikirim ke Balai Besar Veteriner di Wates dan Bogor. Namun hingga kini belum diterima hasil pemeriksaannya.
“Kalau di Bogor itu sangat teliti mereka, jadi ya lama belum bisa kita pastikan kapan hasilnya keluar,” ucapnya.
Baca juga: Seekor Sapi Mati Mendadak di Kawasan Endemik Antraks Gunungkidul
Saat ini, Dinas Kesehatan Gunungkidul masih memantau perkembangan di Desa Gombang. Sebab, untuk masa inkubasi bakteri antraks sendiri diperkirakan berlangsung selama 1 sampai 60 hari.