Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nitilaku UGM Diikuti Ribuan Peserta dengan Kostum Wayang dan Pejuang

Kompas.com - 14/12/2019, 06:27 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Ribuan peserta akan mengikuti Pawai Budaya Nitilaku dari Pagelaran Keraton hingga Balairung UGM.

Lebih meriah lagi, para peserta akan mengenakan kostum wayang, busana pejuang, serta pakaian adat nusantara.

Pawai Budaya Nitilaku ini adalah rangkaian Dies Natalis ke-70 atau Lustrum XIV, Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca juga: Dies Natalis Ke-70, UGM Gelar Pawai Budaya Nitilaku 

Nitilaku yang digelar pada 15 Desember 2019 ini juga bertujuan untuk napak tilas sekaligus mengenang prosesi perpindahan kampus UGM dari Pagelaran Keraton ke Bulaksumur.

Pada tahun ini, Pawai Budaya Nitilaku mengusung tema “Menggugah Warisan- Bersama Kebangsaan dan Berbudaya”.

"Besok diutamakan dress code-nya adalah wayang, kemudian pakaian adat dari seluruh penjuru nusantara, dan pakaian-pakian perjuangan pada jaman dulu," ujar Rektor UGM, Panut Mulyono, dalam jumpa pers, Jumat (13/12/2019).

Panut Mulyono menyampaikan, wayang merupakan budaya asli bangsa Indonesia. Bahkan wayang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Di dalam wayang, juga penuh dengan syarat makna dan keteladanan, kepahlawanan, ketokohan, kebijaksanaan.

"Syarat dengan nilai-nilai budaya. Tentunya kebudayaan merupakan salah satu jati diri UGM, yaitu sebagai universitas pusat kebudayaan," jelasnya.

Nilai-nilai perjuangan lanjutnya selalu mewarnai jiwa Universitas Gadjah Mada (UGM). Oleh karena itu, di Pawai Budaya Nitilaku juga ada yang mengenakan pakaian-pakaian pejuang pada jaman dulu.

"Pakaian-pakaian pejuang zaman dulu kita kenakan kembali untuk mengingatkan bahwa negeri ini termasuk UGM juga dirikan oleh para pejuang-pejuang yang harus kita teladani dan kita contoh," ungkapnya.

Baca juga: Ingin Kuliah Sambil Kerja, UGM Buka Rekrutmen Tenaga Paruh Waktu

Pawai Budaya Nitilaku ini menjadi ajang pertemuan bagi para alumni UGM yang telah tersebar ke berbagai penjuru dunia serta sivitas akademika UGM yang memiliki latar belakang berbeda-beda.

Menurut Panut, suasana kebersamaan dalam berbagai perbedaan memberi warna tersendiri bagi Nitilaku dan menjadi salah satu daya tarik bagi keluarga besar UGM maupun masyarakat Yogyakarta.

"KAGAMA dari berbagai daerah akan datang ikut nitilaku, mengenakan pakian adat dari daerah masing-masing. Ini juga menunjukan kebersamaan alumni UGM, walaupun berbeda-beda tetapi bersatu, berkontribusi untuk UGM, bangsa dan negara," tegasnya.

Rencananya beberapa alumni UGM yang kini menjabat sebagai Menteri akan hadir dan mengikuti Pawai Budaya Nitilaku.

Mereka di antaranya Pratikno (Mensesneg), Mahfud MD (Menkopolhukam), Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR), Retno Marsudi (Menlu), Airlangga Hartarto (Menperin), serta Budi Karya Sumadi (Menhub).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com