Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Adit, Inisiator Gerakan Nasi Estafet: Semua Orang Membutuhkan Bisa Makan Gratis

Kompas.com - 07/12/2019, 08:57 WIB
Wijaya Kusuma,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berawal dari keinginan berbagi dengan sesama yang membutuhkan, Adit Dibyandaru (32), warga Jalan Kaliurang, Km, 6,7 Gang Kalimantan G 30, Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, menginisiasi gerakan yang diberi nama "Nasi Estafet".

Melalui gerakan ini, Adit ingin mengajak semua lapisan masyarakat peduli dengan sesama yang membutuhkan.

Gerakan peduli sesama ini cukup sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa pun.

Mereka yang ingin bergabung cukup menyediakan nasi bungkus bagi setiap orang yang membutuhkan makan.

Adit menceritakan, awalnya adiknya ikut komunitas nasi bungkus. Kegiatan sosial ini berkeliling untuk membagikan nasi bungkus kepada orang-orang yang membutuhkan.

"Bagi-baginya kan malam hari. Saya rasa kadang-kadang kalau malam itu kan orang sudah capek, terus membangunkan orang tidur, kok kasihan. Kitanya sendiri waktunya kadang-kadang juga bertabrakan," ujar Adit, saat berbincang dengan Kompas.com di kediamannya, Jumat (6/12/2019).

Baca juga: Ibu-ibu Pasangkayu Dirikan Warung Gratis untuk Relawan dan Korban Gempa

Melihat hal itu, Adit lantas mencoba untuk mencari cara agar lebih efisien dan efektif. Selain itu, setiap orang juga bisa ikut berbagi tanpa harus mengganggu aktivitas.

Dalam pencariannya itu, Adit melihat gerakan di salah satu kota di Indonesia.

Gerakan itu sama, yakni menyediakan nasi bungkus bagi orang yang membutuhkan. Tidak dengan cara berkeliling kota, tetapi menggunakan etalase.

Cara tersebut lantas oleh Adit diadopsi di Yogyakarta. Tiga bulan lalu, pria yang membuka usaha sablon kaus ini lantas merealisasikan niatnya itu.

"Konsepnya simpel sih, hanya ingin berbagi saja dengan cara yang lebih mudah. Soalnya kan sekarang banyak orang yang sibuk. Ya jadilah namanya gerakan Nasi Estafet," ucap Adit.

Filosofi dari Nasi Estafet seperti halnya olahraga estafet, di mana saling menyambung antara satu dan yang lain.

Etalase nasi estafet di Jalan Kaliurang, Km, 6,7 Gang Kalimantan G 30, Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten SlemanKOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Etalase nasi estafet di Jalan Kaliurang, Km, 6,7 Gang Kalimantan G 30, Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman

Ada yang memberi, ada yang menerima.

Adit lantas mengunggah idenya tersebut ke media sosial. Ternyata gerakan ini mendapat respons yang luar biasa.

Beberapa orang terketuk hatinya untuk langsung berdonasi. Uang donasi kemudian digunakan untuk membuat etalase.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com