Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM Minta Klarifikasi Disertasi S3 Rektor Unnes, Diduga Plagiarisme Skripsi Mahasiswa S1

Kompas.com - 28/11/2019, 12:02 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com — Pada tahun 2003, Farthur Rokhman yang saat itu menjadi mahasiswa S3 Universitas Gadjah Mada (UGM) menulis disertasi yang berjudul Pemilihan Bahasa dalam Masyarakat Dwibahasa: Kajian Sosiolinguistik di Banyumas.

Disertasi tersebut kemudian diadukan ke UGM pada tahun 2018 karena diduga plagiat dari skripsi mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang berjudul Pilihan Ragam Bahasa dalam Wacana Laras Agama Islam di Pondok Pesantren Islam Salafi Al-Falah Mangunsari, Banyumas.

Rabu (27/11/2019), Farthur Rokhman yang saat ini menjabat sebagai Rektor Unnes memenuhi panggilan Dewan Kehormatan UGM untuk melakukan klarifikasi terkait aduan tersebut.

Klarifikasi berlangsung tertutup di ruang senat akademik dan berlangsung sekitar satu jam.

Seusai memberikan klarifikasi, Farthur Rokhman langsung berjalan meninggalkan ruangan dan tidak memberikan pernyataan apa pun kepada wartawan yang menunggu.

Baca juga: Rektor Unnes Diduga Plagiarisme Disertasi S3, UGM Minta Klarifikasi

 

Proses bandingkan

Ilustrasi mahasiswa lulus kuliah.Shutterstock Ilustrasi mahasiswa lulus kuliah.
Dewan Kehormatan UGM saat ini sedang membandingkan disertasi S3 karya Farthur Rokhman dengan skripsi mahasiswa S1 yang diduga diplagiat.

Hal tersebut disampaikan Hardiyanto, Ketua Senat Akedemik UGM, pada Rabu (27/11/2019).

"Kami klarifikasi apa benar menulis disertasi ini? Waktu nulis disertasi, siapa yang melakukan penelitian? Jadi kami mendengarkan pada waktu mahasiswa apa yang terjadi, ya Pak Fathur menceritakan kepada kami," ucapnya.

Menurutnya, Dewan Kehormatan masih belum mengeluarkan keputusan terkait dugaan plagiarisme disertasi S3 karena masih tahap klarifikasi setelah mendengar pernyataan para saksi.

Baca juga: Soal 3 Dosen Plagiarisme, Kemenristek Dikti Kembalikan ke STIKes Muhammadiyah

"Belum ada keputusan, nanti diteliti lebih lanjut. Tadi masih mendengarkan, (tahapannya) pertama mendengar saksi-saksi, kemudian klarifikasi yang teradu, nanti setelah ini masih diperlukan saksi atau tidak, kemudian sidang pleno," ungkapnya.

Sementara itu, Muhtar Hadi Wibowo, kuasa hukum Fathur Rokhman, mengatakan kliennya menggunakan hak jawab terkait pemberitaan dugaan plagiarisme disertasi S3.

Menurutnya, dugaan plagiarisme tersebut adalah berita bohong.

"Ya kita akan menggunakan hak jawab, ini lho cerita fiktif, kampanye kebohongan yang disebarkan," katanya.

Baca juga: Dugaan Plagiarisme, 3 Dosen Dilaporkan ke Kemenristek Dikti

Ia juga menyebut kedatangan kliennya tidak ada kaitannya dengan dugaan plagiarisme. Farthur datang sebagai alumnus UGM untuk bersilaturahmi dengan rektor.

Pertemuan tertutup tersebut, menurut Muhtar, hanyalah diskusi sinergi sesama universitas negeri.

"Tidak (ada kaitanya dengan plagiarisme). Pak Fathur (datang) sebagai alumni UGM bersilahturami dengan pak rektor, itu agenda hari ini," katanya.

"Sebagai alumni silahturahmi, berdiskusi. Salah satu alumninya menjadi rektor tentunya UGM juga bangga, nah ini akan bersinergi antarsesama universitas negeri," tuturnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wijaya Kusuma | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com