Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Sambal Waroeng SS, Pedasnya Bukan Menyiksa, tapi Nikmat

Kompas.com - 04/11/2019, 14:04 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Waroeng Spesial Sambal di trotoar Jalan Kaliurang Km 3, Sinduadi, Mlati, Sleman, atau sebelah barat Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada (UGM), punya banyak pelanggan yang setia.

Salah satu alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM), Astri Wulandari, menyampaikan, sudah sejak SMA mengenal Waroeng Spesial Sambal.

"Tahu SS waktu itu karena aku ditraktir ulang tahun teman. Jadi, bisa dibilang aku makan SS dari 12 tahun yang lalu," ujar Astri kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Sensasi Pedas Waroeng Spesial Sambal, Bikin Pembeli Berkeringat

Seusai lulus SMA, Astri mengaku masih sering makan di Waroeng Spesial Sambal. Terlebih saat dirinya mulai kuliah di UGM pada 2008.

"Jujur rasanya enak. Kalau ngomongin SS yang di samping Balairung, emang itu SS yang paling sering aku datangin waktu SMA hingga kuliah," ucap perempuan yang kini bekerja di UGM itu.

Sambal di Waroeng SS memang pedas. Sambal kesukaannya di Waroeng SS adalah sambal goreng rempelo ati.

"Menurutku sepedas-pedasnya sambel di SS masih bisa ditolerir sama lidahku sih. Enggak yang pedas nyiksa, tapi pedas nikmat," kata dia.

Sementara itu, alumnus Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Fadhel Rais Azizi mengungkapkan, mengenal Waroeng SS dari saudaranya yang asli Yogyakarta.

"Saya kenal SS dari saudara yang asli Yogya. Pertama kali diajak makan waktu SMA, mungkin sekitar tahun 2007," ucap dia.

Saat kuliah di UGM, Fadhel Rais Azizi mengaku sering makan di Waroeng SS, terutama yang ada di sebelah Balairung UGM.

"Ya paling sebulan tiga kali makan di SS," kata dia.

Baca juga: Berawal dari Kaki Lima, Waroeng Spesial Sambal Tebarkan Pedas hingga Luar Negeri

Menu sambal dan lauk di Waroeng SS cukup banyak sehingga pembeli bisa memiliki banyak pilihan, setiap datang bisa berganti-ganti sambal dan lauk yang dimakan.

"Ke situ bisa ganti-ganti lauk dan sambal, jadi enggak bosan," kata dia.

Setelah lulus UGM tahun 2016, Fadhel Rais Azizi kembali ke Jakarta. Saat di Jakarta, ia pun sering kali kangen untuk makan di Waroeng SS.

"Saya suka sambal bawang goreng dan sambal belut. Ya kalau kangen sih pasti," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com