Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pipa dan Ban Dalam Bekas Disulap Jadi Pompa Air Non-listrik untuk Atasi Kekeringan

Kompas.com - 02/07/2019, 13:02 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kekeringan menjadi bagian tak terpisahkan dari sebagian besar masyarakat Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Hal ini membuat beberapa masyarakat kreatif membuat inovasi memanfaatkan sekecil apa pun potensi yang ada agar kekeringan tidak menjadi hambatan. 

Salah satunya Sunaryo (40), warga Dusun Jamburejo, Desa Sodo, Kecamatan Paliyan.

Memanfaatkan sumber air yang berasal dari 'Kali Gede' yang tetap mengalir saat musim kemarau.

Dia membuat pompa dengan sistem hidram yang dibuatnya memanfaatkan pipa dan bekas dari lingkungan sekitarnya. 

Baca juga: Antisipasi Kekeringan, Pemkab Jombang Bor Sumber Air Baru di 4 Desa

Dengan teknologi yang dipelajarinya dari internet beberapa tahun lalu, dirinya bisa mengairi ladang untuk menanam saat musim kemarau.

Apalagi air sungai mengalir sepanjang tahun, tetapi letaknya berada di bawah ladang warga. 

"Beberapa tahun lalu saya membuat kincir air, tetapi konstruksinya berasal dari bambu. Hanya beberapa kali pemakaian tidak bisa lagi digunakan," katanya kepada  Kompas.com,  Selasa (2/7/2019).

Belajar dari internet

Lalu dirinya mempraktikkan ilmu membuat pompa hidram yang sudah dipelajari sejak beberapa tahun lalu dari internet.

Memanfaatkan sambungan pipa dan ban bekas untuk membuat klep atau katup, saat ini pompa yang dipasang di tengah aliran sungai yang bening ini mampu mengairi beberapa petak ladang yang terletak di atas sungai. 

Dari pengamatan  Kompas.com, pipa dengan diameter 2 inci dipasang di lokasi bendungan, disalurkan ke sebuah wadah kecil, dan dialirkan ke pompa hidram.

"Wadah kecil itu untuk menampung air dan menyaring sampah agar tidak menyumbat masuk ke dalam hidram," ucapnya. 

Baca juga: Gunungkidul Siapkan Rp 432,9 Juta untuk Pesangon Anggota DPRD

Dijelaskannya, proses dalam pompa sendiri air mengalir masuk ke dalam pipa, dan masuk ke pipa yang digunakan sebagai tabung udara.

Setelah penuh air menekan katup, hingga kondisi tekanan air tidak mampu menekan udara dalam tabung. Nantinya katup akan bergerak turun dengan sendirinya menutup tabung udara.

Air yang masuk ke tabung menekan katup ke atas dan otomatis air akan tersambung ke pipa suplai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com