Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Mantan Pemain Persis Solo yang Hilang di Pantai, Tim SAR Keluhkan Tingginya Ombak

Kompas.com - 20/06/2019, 20:45 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pencarian terhadap mantan pemain Persis Ferry Anto Saputro (30) dan anaknya, Fajrina Dwi Saputri (Freya) di Pantai Baru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta oleh tim SAR Gabungan dihentikan sementara.

Hingga kini belum ada tanda korban terlihat, dan pencarian terkendala tingginya ombak.

Tim SAR Gabungan yang terdiri dari SAR Satlinmas Korwil 4 Bantul, TNI Angkatan Laut, Ditpolair Polda DIY, Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, PMI, dan sejumlah sukarelawan.

"Sampai pukul 17.30 WIB pencarian masih nihil. Pencarian oleh tim SAR gabungan akan dilanjutkan besuk pagi," kata Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (20/6/2019).

Baca juga: Mantan Pemain Persis Solo Terseret Ombak Saat Menggendong Putrinya

Dijelaskannya, untuk hari ini kendala tim SAR Gabungan adalah ombak yang tinggi yang ada di perairan selatan Yogyakarta, bahkan tidak bisa menggunakan perahu jukung.

Basarnas sendiri mengirimkan 1 tim terdiri dari 8 orang "Tadi SAR mencoba pakai jetsky milik SAR Satlinmas, tapi cuma sekitar 10 menit dan kembali lagi ke pantai karena ombak tinggi," ucapnya.

Dijelaskan meski dihentikan Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian penyisiran darat. Pihaknya berharap korban segera ditemukan.

"Besok kita dari Basarnas menambah 3 personil," katanya.

Baca juga: Pencarian Mantan Pemain Persis Solo yang Hilang di Pantai Bantul Dilakukan Selama 3 Hari

Penyisiran di darat

Sekretaris SAR Satlinmas wilayah IV Pantai Samas dan Pantai Baru, Nugroho menyampaikan sampai malam meski dihentikan, pihaknya tetap melakukan penyisiran darat.

"Saat ini masih melakukan penyisiran darat," katanya Kamis malam. 

Adapun kronologi kejadian. Pada saat kejadian, rombongan berjumlah delapan orang berwisata ke Pantai Baru di Bantul. Sebanyak empat orang bermain di pinggir pantai yakni Ai, Felicia, Afdhal, dan Shela.

Naas tiba-tiba ada ombak besar datang lalu menyeret mereka ke tengah laut. Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB.

Melihat keluarganya terseret ombak, Ferry Anto yang saat itu menggendong Freya berusaha menyelamatkan. Dia hanya mampu menyelamatkan Felicia ke pinggir.

Baca juga: Kronologi Hilangnya Legenda Persis Solo, Ferry Anto, di Pantai Bantul

Namun naas Ferry dan Freya malah ikut tenggelam bersama tiga orang lainnya akibat ikut terseret ombak.

"Tim SAR yang tahu kejadian itu langsung memberi pertolongan, tapi hanya tiga korban (Ai, Afdhal, dan Shela) yang berhasil diselamatkan. Untuk dua korban yaitu Ferry dan Freya masih dalam pencarian," kata Nugroho saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis.

Ferry merupakan mantan pemain kesebelasan Persis Solo dan pernah merumput bermain di PSS Sleman. Meski sudah tidak aktif berlaga di lapangan hijau, namun Ferry masih aktif melatih pemain junior. 

Baca juga: Ayah Ferry Anto Ungkap Firasat Sebelum Anak dan Cucunya Hilang Terseret Ombak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com