Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antraks Merebak di Gunungkidul Yogyakarta, Warga Diimbau Tidak Panik

Kompas.com - 23/05/2019, 14:28 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, berharap masyarakat untuk tidak panik terkait munculnya kasus antraks.

Pemerintah juga berharap masyarakat mematuhi himbauan petugas.

Hal itu dikatakan Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi saat ditemui di kantornya, Kamis (23/5/2019).

Immawan mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait temuan kasus antraks di wilayah desa Bejiharjo.

Pihaknya meminta masyarakat untuk waspada karena antraks penyakit yang cukup berbahaya, karena termasuk bisa menular ke manusia.

Namun demikian, pihaknya meminta untuk tidak panik. "Masyarakat tidak perlu heboh sudah dialokalisir," ucapnya.

Baca juga: Lima Sapi di Gunungkidul Positif Antraks

Untuk mencegah keluar masuk ternak di wilayah terindikasi antraks, Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Kesehatan, dan kepolisian memantau menghindari penjualan hewan ternak.

"Tidak boleh dijualbelikan, karena sudah jelas mengidap penyakit yang berbahaya. Termasuk melanggar hukum apapun termasuk membahayakan konsumen," ucapnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Bambang Wisnubroto menyampaikan pihaknya sudah menindaklanjuti pascapenemuan lima ekor sapi dan dua kambing positif antraks di RT 3 Dusun Grogol 4, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo.

Untuk itu hari ini pihaknya melakukan penyuntikan desinfektan ke wilayah terdekat dengan lokasi.

"Hari ini penyuntikan antibiotik ke wilayah sekitar 1 km dari lokasi," katanya. 

Baca juga: Antisipasi Antraks di Gunungkidul Yogyakarta, Tiga Warga Diperiksa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com