Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Inggried, Gadis Gunung Kidul Peraih UNBK Tertinggi Se-DIY

Kompas.com - 10/05/2019, 16:19 WIB
Markus Yuwono,
Rachmawati

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Rumah sederhana di Dusun Bandung, Desa Bandung, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, beberapa hari terakhir menjadi perbincangan masyarakat karena gadis yang tinggal di rumah tersebut mampu meraih nilai tertinggi UNBK tingkat SMK se-DIY.

Dia adalah Virdiana Inggried Marwanti (18), siswi jurusan Akuntasi SMKN 1 Wonosari.

Meski belum diumumkan secara resmi, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY sudah merilis hasil UNBK tingkat SMK sederajat.

Hasil UNBK Virdiana Inggried Marwanti (18) sangat tinggi, yaitu 98 untuk Bahasa Indonesia, 96 untuk Bahasa Inggris, 97,50 untuk Matematika, dan 92,50 untuk Kompetensi Keahlian.

"Tidak menyangka. Kemarin diberi tahu teman dan guru," kata Inggried saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Jumat (10/5/2019).

Baca juga: 2.291 Siswa SMP/MTs di Sulsel Tidak Hadiri UNBK, Ini Penyebabnya

Dia bercerita selama menempuh ujian tidak ada persiapan khusus yang dilakukan. Bahkan, dia tidak mengikuti bimbingan belajar seperti siswa lain. Inggried hanya mengikuti pelajaran tambahan di sekolah dan belajar dari buku persiapan UN yang dibagikan oleh sekolahnya.

Saat mengikuti ujian dirinya tidak menyangka akan memperoleh nilai yang tertinggi di antara ribuan siswa SMK se-DIY.

"Pas ngerjain biasa saja. Malah enggak ada waktu ngoreksi ulang karena pas selesai waktunya sudah mepet," ujarnya.

Putri kedua pasangan Markus Sukarno dan Valentina Purwanti itu sudah diterima di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Jurusan Akuntansi Murni. Ia masuk di kampus tersebut melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Namun, dirinya mengaku masih mencari informasi agar bisa masuk Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN).

Baca juga: Tak Ada Internet, Peserta UNBK MI dan MTs di Luwu Numpang di Rumah Warga

Inggried mengakui ketertarikan di bidang akuntasi sejak dia lulus SMP 2 Playen dan diterima di SMK 1 Wonosari.

Di tahun pertama sekolah, dirinya telah menjuarai cerdas cermat akuntasi tingkat nasional dua tahun berturut-turut, yakni 2017 dan 2018. Menurutnya, saat lulus SMP tahun 2015, ia ingin melanjutkan ke SMA 1 Wonosari. Namun, karena takut nilainya tidak mencukupi, ia mendaftar di SMK 1 Wonosari.

"Saya ingin bekerja di bidang keuangan, akuntan, ataupun perpajakan," ucapnya.

Kesehariannya ia habiskan layaknya remaja pada umumnya. Namun, ia mengaku jarang keluar rumah untuk sekadar bermain. Ia lebih suka berada di rumah dan memanfaatkan waktunya untuk menambah pengalaman atau ilmu. Ia juga bercerita suka membaca serta mengikuti kegiatan keorganisasian, seperti OSIS dan organisasi gereja.

Meski orangtuanya bukan berasal dari akademisi, ia berusaha untuk mencapai prestasi. Ayah Inggried bekerja di sebuah bengkel di Bantul, sementara ibunya adalah ibu rumah tangga yang sesekali bekerja sebagai buruh tani untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Baca juga: Kisah Siswa SMPN di Kalsel Arungi Lautan 17 Jam Demi Ikuti UNBK

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com