Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Waspada Gunung Merapi sejak 21 Mei 2018 Jadi Status Waspada Terpanjang

Kompas.com - 14/01/2019, 15:20 WIB
Wijaya Kusuma,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida menyampaikan bahwa sampai Senin (14/1/2019) status aktivitas Gunung Merapi masih di level Waspada (Level II). 

Dengan demikian, status Waspada tersebut menjadi status Waspada terpanjang sepanjang sejarah aktivitas Gunung Merapi yang terpantau BPPTKG, yakni sejak 21 Mei 2018. 

"Memang ini status Waspada yang terpanjang, sejak Mei (Mei 2018)," ujar Hanik, Senin. 

Dia menceritakan, BPPTKG Yogyakarta menaikkan status Waspada Gunung Merapi mulai 21 Mei 2018. Dinaikkannya status Gunung Merapi dari aktif normal menjadi Waspada karena adanya peningkatan aktivitas.

Baca juga: BPBD Jateng Siapkan 150 Alat Pantau Erupsi Gunung Merapi

 

BPPTKG Yogyakarta kemudian merekomendasikan radius 3 km dari puncak agar dikosongkan dari aktivitas penduduk.

"Kalau sebelum - sebelumnya, seperti tahun 2006, status Waspada itu cuma beberapa minggu, ini sudah delapan bulan," katanya.  

Dia menjelaskan, BPPTKG memiliki banyak parameter yang digunakan untuk menetapkan status pada Gunung Merapi.

Pemantauan yang di gunakan BPPTKG Yogyakarta pun juga berbagai macam. Seperti pemantauan sesmisitas, deformasi, kemudian juga kimianya. 

Status Waspada juga ditetapkan bukan berdasarkan letusan gunung api, namun pada ancaman yang ditimbulkan akibat dari aktivitas gunung api tersebut.

"Status itu dasarnya bukan terhadap letusannya, tetapi potensi bahayanya atau ancamanya ke penduduk," ujarnya.  

Baca juga: Ganjar Minta Jalur Evakuasi di Gunung Merapi Diperbaiki

Dia memberikan contoh sejumlah gunung api yang erupsi walau statusnya hanya Siaga, bukan status Awas. Sebab, aktivitas gunung api tersebut terpantau tidak ada ancaman bagi masyarakat.

"Kita punya banyak sekali erupsi gunung api di luar Jawa sana yang meletus terus-terusan tetapi tidak sampai (statusnya) Awas, karena itu memang tidak ada ancaman terhadap penduduk," lanjutnya.

Hanik mengatakan pihaknya tidak bisa memprediksi kapan status Waspada ini akan berakhir, karena tergantung dari aktivitas Gunung Merapi itu sendiri.

"Kita tunggu saja datanya. Kita hanya memantau, memitigasi, kemungkinan-kemungkinan apabila akan terjadi sesuatu. Kita tidak bisa memprediksi secara eksak," tegasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com