KOMPAS.com - Pemerintah berencana akan memulai kegiatan sekolah tatap muka tahun depan.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudyaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dalam konferensi pers secara daring, Jumat (20/11/2020).
"Pemerintah pada hari ini melakukan penyesuaian kebijakan untuk memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah, kantor wilayah Kementerian Agama, untuk menentukan pemberian izin pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah di bawah kewenangannya," ujar Nadiem.
Baca juga: Rencana Belajar Tatap Muka, Orangtua: Jelang Vaksin Malah Ada Info Ini...
Sejumlah kepala daerah pun menyikapinya dengan cara berbeda-beda. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X tegas mengatakan, Kota Yogyakarta tidak akan terburu-buru.
"Ini kan baru didesain, tapi masuknya kan masih Februari kita lihat dulu risikonya seperti apa," ucap Sultan saat ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Senin (23/11/2020).
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY Didik Wardaya, pembelajaran tatap muka seluruh siswa tidak masuk seluruhnya, tapi tetap dibatasi jumlahnya yaitu setiap kelas maksimal 50 persen.
"Nanti bisa saja yang nomor genap masuk duluan pagi sampai siang, lalu siang sampai sore nomor ganjil," kata dia.
Namun demikian, pihaknya akan menunggu keputusan dari Pemerintah Provinsi DIY.
"Kita mudah-mudahan nanti segera keluar keputusan gubernur dan kita tindak lanjuti petunjuk teknis yang lebih rinci," ucap dia.