Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Tolak Omnibus Law di Gejayan Yogya Diwarnai Ketegangan dengan Warga

Kompas.com - 05/10/2020, 23:04 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Aksi menolak omnibus law cipta kerja di simpang Tiga Gejayan sempat diwarnai ketegangan dengan warga sekitar. Beruntung, ketegangan yang terjadi tidak sampai menimbulkan gesekan.

Aliansi Rakyat Bergerak mengelar aksi menolak Omnibus Law Cipta Kerja. Mereka mengelar aksi di simpang Tiga Gejayan, Sleman. Selain berorasi, massa aksi juga membakar ban.

Sekitar pukul 19.10 WIB warga mulai berdatangan. Mereka datang dari sisi utara Jalan Gejayan. Warga meminta massa aksi untuk mengakhiri demo karena mengganggu pengguna jalan.

"Koe wis do demo (Kalian sudah demo) sak iki bubar (sekarang bubar). Mesakne warga ki lho, raiso liwat (Kasihan warga tidak bisa lewat)," ucap salah satu warga sambil mendekati massa aksi yang berada di simpang Tiga Gejayan, Senin (5/10/2020).

Baca juga: Tolak Omnibus Law, Aliansi Rakyat Bergerak Kembali Gelar Aksi di Simpang Tiga Gejayan

Melihat warga yang bergerak semakin mendekat, polisi langsung meminta agar warga mundur. Warga bahkan sempat berteriak-teriak meminta massa aksi bubar. Sehingga sempat terjadi ketegangan.

Namun massa aksi tetap menahan diri dan tidak terpancing. Sehingga tidak sampai terjadi gesekan.

Massa kemudian melanjutkan aksi di depan gerbang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Sekitar pukul 20.00 WIB massa aksi dari Aliansi Rakyat Bergerak membubarkan diri.

Kapolres Sleman AKBP Anton Firmanto mengatakan, Aliansi Rakyat Bergerak menyuarakan terkait dengan penolakan omnibus law.

"Mereka melaksanakan kegiatanya dadakan, karena melihat di Jakarta sedang disahkan RUU informasinya seperti itu," ungkapnya.

Menurut Anton, aksi demo menolak Omnibus Law berjalan tertib. Pihaknya juga sudah memberikan kesempatan kepada Aliansi Rakyat Bergerak untuk menyampaikan aspirasinya.

"Kita beberapa kali memberikan himbauan agar mereka segera membubarkan diri, karena batas waktu yang diatur untuk unjuk rasa sampai pukul 18.00," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com