Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diminta Tak Panik Soal Potensi Tsunami 20 Meter, Geolog UGM: Bukan Prediksi

Kompas.com - 29/09/2020, 12:13 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Geolog Universitas Gadjah Mada (UGM) meminta masyarakat tidak perlu panik tentang kajian potensi gempa besar yang bisa menyebabkan tsunami di selatan Jawa.

Sebab, hasil-hasil studi yang disampaikan masih berupa skenario kejadian gempa dan tsunami yang masih berupa potensi bukan prediksi.

Beberapa hari terahir di media massa dan forum diskusi ramai membicarakan terkait adanya potensi gempa besar yang bisa menyebabkan tsunami di selatan Jawa.

Pernyataan tersebut berdasarkan pada kajian beberapa penelitian terdahulu, termasuk penelitian terakhir yang dilakukan tim interdisipliner dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca juga: Zona Sepi Gempa dan Potensi Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa, Begini Kata Ahli

Geolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Gayatri Indah Marliyani mengatakan, yang perlu digarisbawahi yaitu hasil-hasil studi yang disampaikan masih berupa skenario kejadian gempa dan tsunami yang berupa potensi bukan prediksi.

"Untuk menjadi prediksi, informasi yang disampaikan harus meliputi waktu, besaran magnitudo, dan lokasi kejadian. Potensi terjadinya tsunami memang ada di selatan Jawa, tapi kapan terjadinya kita belum tahu," ujar Gayatri Indah Marliyani, dalam keterangan tertulis Humas UGM, Selasa (29/9/2020).

Gayatri menyampaikan, skenario yang disampaikan tidak serta merta memberikan informasi kejadian gempa dan tsunami di selatan Jawa akan terjadi besok atau lusa.

Oleh karena itu, meski kajian penelitian mengungkap potensi namun masyarakat diharapkan tidak perlu panik.

Menurutnya, hingga saat ini masih belum ada teknologi yang terbukti bisa melakukan prediksi dengan akurasi tinggi.

Hal terpenting yang bisa dilakukan masyarakat adalah mempersiapkan diri untuk menghadapi segala bencana yang mungkin terjadi, termasuk bencana gempa bumi dan tsunami.

Jika merasakan gempa besar dan sedang berada di tepi pantai, serta melihat air laut surut maka harus segera menjauhi pantai dan menuju tempat yang tinggi seperti bukit atau gedung-gedung yang tinggi.

"Jika berada jauh dari pantai (<20 km), atau berada pada daerah dengan ketinggian lebih dari 30 m dari permukaan laut, tidak perlu khawatir, tsunami tidak akan mencapai area tersebut," paparnya.

Baca juga: Lewat Potensi Tsunami 20 Meter Selatan Jawa, Memahami Gempa Megathrust

Gayatri menuturkan, masyarakat Indonesia yang terpenting harus diberikan pengertian bahwa mereka hidup senantiasa berdampingan dengan alam.

Selain membawa bencana, tektonik Indonesia yang aktif juga membawa banyak manfaat, antara lain tanah yang subur, pemandangan indah serta berbagai kekayaan alam.

"Dalam menghadapi potensi bencana diharapkan untuk tidak panik, kenali bahaya di lingkungan sekitar dan pelajari cara bagaimana menyelamatkan diri. Ikuti imbauan dan arahan dari sumber yang terpercaya, saring berita yang dibaca dan didengar, serta jangan sungkan bertanya pada yang kompeten di bidangnya jika ada kebingungan agar tidak mudah termakan isu-isu yang menyesatkan," urainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com