Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penularan Covid-19 hingga Generasi ke-3, Pasar Cebongan Sleman Jadi Klaster Baru

Kompas.com - 14/09/2020, 20:46 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Penularan Covid-19 yang berasal dari kasus positif di Pasar Cebongan sudah sampai generasi ke tiga.

Sehingga, bisa dikatakan, kasus Pasar Cebongan menjadi salah satu klaster penularan Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengatakan, yang namanya klaster itu, pola penularannya jelas dan penularannya sudah sampai generasi ketiga.

"Sehingga kalau pertimbangan secara epidemologis, memang itu (Pasar Cebongan) bisa dikatakan termasuk klaster," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo Senin (14/9/2020).

Baca juga: Sebagian Panitia PPSMB UGM Diisolasi, Ada Keluarga Panitia yang Positif Corona

Joko menyampaikan, kasus di Pasar Cebongan diawali dari dua orang yang dinyatakan positif Covid-19. Satu orang merupakan penjaga toilet dan satu lagi seorang pedagang.

Setelah diketahui ada yang positif, pihaknya langsung melakukan tracing.

"Tracingnya cukup besar, sekitar 98 sampai 100 ada yang swab ada yang rapid test, yang rapid test yang reaktif lanjut di-swab," jelasnya.

Menurutnya, dari hasil tracing ada pedagang yang positif Covid-19. Selain itu ada keluarga pedagang juga tertular Covid-19.

Sampai saat ini, dari klaster Pasar Cebongan total ada 19 orang yang dinyatakan positif Covid-19.

"Data pastinya masih belum lengkap, tapi sebagian besar dari keluarganya yang dua orang tadi, tapi ada juga yang teman berjualan (yang positif). Jadi karena kemungkinan kontak dengan pedagang yang lain ya kita tracing-nya sampai pedagang juga," katanya.

Baca juga: 2 Penjaga Toilet Pasar Cebongan Sleman Positif Covid-19

Proses tracing, lanjutnya, sampai saat ini masih terus dilanjutkan. Tracing dikembangkan dari yang hasilnya diketahui positif Covid-19.

"Masih belum selesai, kita kembangkan dari kasus-kasus positif baik ke keluarga maupun pedagang lain,"ujarnya.

Diungkapkannya, untuk kontak erat diminta melakukan karantina dan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan mereka yang telah diketahui hasilnya positif saat ini menjalani karantina di asrama haji.

"Yang positif ada yang di rumah sakit karena ada gejala walaupun tidak berat, sedangkan sebagain besar di shelter asrama haji," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com