Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

558 Warga Gunungkidul Terjangkit DBD, 4 Orang Meninggal Dunia

Kompas.com - 25/03/2020, 15:43 WIB
Markus Yuwono,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Gunungkidul, Yogyakarta, terus meningkat tajam.

Berdasarkan Januari-Maret 2020 tercatat 558 warga terjangkit DBD, 4 di antaranya meninggal dunia. 

"Hingga hari ini tercatat 558 warga terkena DBD, dengan jumlah korban meninggal dunia empat orang," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul Sumitro saat dihubungi wartawan Rabu (25/3/2020).

Baca juga: Sejak Social Distancing Berlaku, Jumlah Donor Merosot di Tengah Peningkatan Kasus DBD

Dia menjelaskan, dibandingkan tahun 2019 pada triwulan pertama terjadi peningkatan signifikan, di mana tercatat 192 warga terjangkit DBD.

"Triwulan pertama tahun lalu satu yang meninggal dunia, sekarang bertambah menjadi empat orang," ujarnya.

Dia menambahkan, untuk sebaran wilayah endemik DBD terjadi di Kecamatan Karangmojo, Ponjong, Wonosari dan Patuk.

"Meski ada peningkatan kasus DBD belum ditetapkan KLB karena masih bisa dikendalikan," kata Sumitro.

Sumitro mengaku, pencegahan terhadap DBD yakni mendorong masyarakat untuk melakukan  program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan koordinasi lintas sektoral dari tingkat kabupaten hingga desa diperkuat.

"Pencegahan bisa dilakukan dengan fogging hingga PSN dengan program 3M (mengubur, menguras dan menutup) tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk," tuturnya.

Baca juga: 99 Kasus DBD Terjadi di Banyumas, 2 Orang Meninggal Dunia

Menurut dia, pengasapan (fogging) hanya efektif membunuh nyamuk dewasa.

"PSN paling efektif sebagai upaya pencegahan. Jika tidak, telur atau jentik dalam lima hari akan menjadi nyamuk sehingga bisa menularkan DBD," pungkasnya.

Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Heri Nugroho berharap masyarakat memperhatikan lingkungan karena menjadi tanggungjawab bersama.

"Di tengah acaman Covid-19, penyakit DBD juga mengintai. Kami mendorong pemerintah agar bergerak cepat melakuan pencegahan secara masif,” kata Heri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com