KOMPAS.com- Seorang pengemudi ojek online di Yogyakarta, Pendiyanto (24) menjadi korban klitih, Senin (3/2/2020) dini hari sepulang kerja.
Padahal, warga Padukuhan Dondong, Desa Jetis, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul tersebut baru beberapa hari bekerja sebagai pengemudi ojek online.
Akibat peristiwa tersebut, Pendiyanto harus mendapatkan 17 jahitan lantaran luka sabetan samurai oleh orang tak dikenal.
"Tulang atas saya juga retak karena tersabet pedang itu," ungkapnya, Kamis (6/2/2020).
Baca juga: Sosiolog UGM: Pelaku Klitih Akan Bangga Aksinya Viral dan Dipublikasikan
Saat itu Pendiyanto dalam perjalanan pulang setelah seharian bekerja mengantar penumpang.
Pendiyanto pulang bersama dengan dua orang temannya.
Saat melintas di sekitaran Kabupaten Sleman, tiba-tiba seorang pengemudi motor melaju ke arahnya.
Pengemudi tersebut lalu mengayunkan samurai ke arah lengan kanan Pendiyanto.
Ia jatuh, sedangkan pelaku yang tak diketahui identitasnya itu kabur.
Oleh teman-temannya, Pediyanto dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: Mengaku Ingin Basmi Klitih, Pemuda Ini Justru Aniaya Remaja di Jalan
Padahal, dirinya baru beberapa hari bekerja sebagai pengemudi ojol.
"Selama ini sudah menghabiskan Rp2,5 juta dengan uang pribadi," kata Kepala Dukuh Dondong Wagirin.
Keluarga Pendiyanto memang tak ingin memperpanjang kasus dan mengaku telah memaafkan pelaku. Hanya saja mereka membutuhkan biaya untuk berobat.
Terlebih, setiap tiga hari sekali, Pendiyanto harus mengontrolkan lukanya.